www.poker899x.online - Agen Poker Terbaik Dan Terpercaya Di Indonesia - Menyediakan 7 Games Dalam 1 ID Seperti : POKER , DOMINO , BANDAR CEME , CEME KELILING , CAPSA , SUPER10 Dan OMAHA - Bonus New Member Kami sd Rp 20.000 , Bonus Next Deposit 5% , Bonus Turn Over sd 0,5% , Bonus Refferal 15% , Bonus Bulanan - Support Bank : BCA , BNI , BRI , MANDIRI, DANAMON - Support Pembayaran Via Pulsa Telkomsel , Xl , Gopay , Ovo Dan Dana

Agen Poker Terpercaya

Bonus New Member Rp.20.000

Agen Poker Deposit Pulsa

Menerima Deposit Via Pulsa Telkomsel,XL,Ovo,Dana Dan Gopay

Agen Bandar Poker

Bonus Turn Over s/d 0,5%

Sabtu, 08 Februari 2020

Hasrat Bercinta Dengan Tanteku Menjadi Kenyataan


CerSex899 - Saya akan memberi deskripsi sepintas mengenai tanteku ini. Tingginya seputar 167-an, lingkar dadanya seputar 34-an, pinggulnya 32-an, saya memberikan tambahan "an" sebab saya kurang tahu tentu seberapa besar isi tubuhnya itu.

Insiden itu berlangsung di Denpasar Bali, tahun 1998, saya saat itu kelas 3 SMU di salah satunya SMU di Denpasar. Tetapi saat ini saya kuliah di Jakarta di salah satunya universitas yang tidak demikian populer di Jakarta. Saya sudah lama sekali benar-benar inginkan badan tanteku itu, tetapi perlu penantian yang lama, kurang lebih semenjak saya SMP. Awalilah kuceritakan didalamnya. Saat itu seputar jam 12.30 WITA, matahari betul-betul panasnya meminta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! betul-betul reseh dah.

Tetapi pada akhirnya saya sampai di kost-kostan, langsung saya ubah pakaian, terus sekalian minum air Aqua, wuahhh, fresh tenan rek. Lantas mendadak belum kurebahkan tubuh untuk istirahat handphone-ku bunyi, nyatanya dari tanteku, lantas kujawab,
"Halo Tan, ada apakah? "
"Kamu cepet dateng ya!" sebut tanteku.
"Saat ini?" tanyaku .
"La iya-ya, waktu esok, cepet yah!" tutur tanteku.
Lantas saya bergegas hadir ke rumah tanteku itu.

Sesampainya disana, kulihat tempat tinggalnya kok sepi, tidak seperti umumnya (umumnya sangat ramai), lantas kugedor pintu rumah tanteku. Mendadak tanteku langsung teriak dari dalam. "Masuk saja Wa!" teriak tanteku. Oh iya, namaku Dewa. Lantas saya masuk langsung ke ruangan TV. Terus saya bertanya,
"Tante dimana sich?" tanyaku dengan suara cukup keras.
" di kamar mandi, bentar ya Wa!" sahut tanteku.
Sekalian menanti tanteku mandi saya langsung hidupkan VCD yang berada di bawah TV, serta melihat film yang berada di situ. Selang beberapa saat tanteku usai mandi lantas mendekati saya di ruangan TV. Oh my god! Tanteku menggunakan daster tipis tetapi tidak transparan sich, tetapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tetapi butuh pembaca tahu di keluargaku khususnya tante-tanteku jika di dalam rumah bajunya seksi-seksi.

Saya teruskan, lantas ia menegurku.
"Sorry ya Wa, Tante lama."
"Oh, tidak papah Tante!" ujarku agak meredam birahi yang mulai naik.
"Oom ke mana Tante?" tanyaku.
"Loh Oom kamu kan ke Singaraja (salah satunya kota di Bali)," jawab tanteku.
"Memangnya kamu tidak di kasih tahu kalau di Singaraja ada orang nikah?" bertanya tanteku .
"Wah tidak tahu Tante, Dewa repot sich," jawabku.
"Eh Wa, kamu tidak perlu tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalau sendiri, ya Wa?" bertanya tanteku sedikit membujuk.

Wow, mimpi apa saya tadi malam kok tanteku ajak tidur di tempat tinggalnya, tidak umumnya, pikirku.
"Tante kok tidak turut?" tanyaku memancing.
"Malas Wa," jawab tanteku mudah.
"Ooo, ya sudah, terus Dewa tidur dimana Tan?" tanyaku .
"Mmm... di kamar Tante saja, agar kita dapat bercakap sekalian tonton film, di kamar Tante ada film baru tuch!" tutur tanteku.
Oh god! what a miracle it this. Edan saya tidak menduga saya dapat tidur sekamar, satu tempat tidur , pikirku.
"Oke deh!" sahutku dengan girang.

Singkat kata, waktu telah memperlihatkan jam enam sore.
"Waaa...! Dewaaa...! sudah mandi belum?" teriak tanteku menyebut.
"nanti Tan!" jawabku.

Memang waktu itu saya sedang bersihkan motor, melap motor ialah kebiasaanku, sebab saya berprinsip jika motor bersih tertangani harga jualnya tentu tinggi. Saat itu pemikiran kotorku dalam waktu cepat hilang. Sesudah melap motor, saya bergegas mandi. Di kamar mandi mendadak pemikiran kotorku ada , saya berpikir serta mengkhayalkan kemaluan tanteku, "Bagaimana rasa-rasanya ya?" khayalku.

Terus saya berupaya hilangkan pemikiran itu, tetapi kok tidak bisa-bisa. Pada akhirnya saya memutuskan daripada nafsuku kupendam terus entar saya beberapa macam, wah intinya dapat genting. Pada akhirnya saya masturbasi di kamar mandi. Cocok waktu di puncak-puncaknya saya masturbasi, mendadak pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja saya terkejut, nyatanya yang masuk itu ialah tanteku. Mana cocok bugil, sedang tegang kemaluanku, wah genting!

"Repot ya Wa?" bertanya tanteku sekalian senyum manja.
"Eh... mmm... so... so... sorry Tan, lupa ngunci," jawabku grogi.
Tetapi sebetulnya saya bangga, dapat memperlihatkan tangkai kemaluanku pada tanteku. Panjang tangkai kemaluanku cocok kondisi pucuk dapat sampai 15 cm, intinya "international size" deh.
"Oh tidak papah, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang ingin Tante omongin."
"Oh my god, geram deh Tante, wah genting nih," pikirku.
Lantas saya secepatnya mandi, terus kenakan pakaian di kamar mandi , tidak sempat deh meneruskan masturbasi, walau sebenarnya telah di pucuk.

Setibanya di kamar tanteku, saya lihat tante menggunakan celana pendek, benar-benar pendek, ketat, intinya seksi sekali, terus saya menanyakan,
"Ada apakah Tan, sepertinya genting sekali sich?" tanyaku takut-takut sekalian duduk di atas tempat tidur.
"Tidak, Tante ingin narasi, mengenai Oom-mu itu lho," tutur tanteku.
"Emangnya Oom mengapa Tan?" tanyaku .
Dalam hatiku sebetulnya saya sudah mengetahui oom itu orangnya cukup lemah, jadi saya mengharap tante tawarkan kemaluannya padaku. Dengan cermat saya medengarkan narasi tanteku itu.

"Sebenernya Tante tidak demikian bahagia sama Oom-mu itu, tetapi disebut tidak bahagia tidak , penyebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, serta pemahaman, yang buat Tante ngomong jika Tante tidak bahagia itu ialah permasalahan masalah ranjang," tutur tanteku panjang lebar.
"Tujuan Tante?" tanyaku .
"Ya ampun, masih tidak tahu , tujuan Tante, Oom-mu itu kalau dibawa begituan senang cepet nge-down, nah ngertikan?" bertanya tanteku memberikan keyakinan saya.
"Ooo..." ucapku pura-pura tidak pahami.
"Mmm... Wa, ingin tidak nolongin Tante?" bertanya tanteku dengan suara memelas.
"Membantu apa Tan?" tanyaku .
"Kan ini hari sepi, terus Oom-mu kan tidak ada, saat ini Tante terangsang nih, ingin tidak kamu main sama Tante?" bertanya tanteku sambil mendekatkan tubuhnya kepadaku.

Edan! Nyatanya benar yang saya khayalkan, Tanteku meminta! Cihui! ups tetapi janganlah sampai saya kelihatan nafsu , pikirku dalam-dalam.
"Tetapi Dewa takut Tante, kelak ada yang ngeliat bagaimana?" ucapku polos.
"Loh...! kan kamu ngeliat sendiri, memang di tempat ini ada siapa? kan tidak ada siapapun juga," jawab tanteku memberikan keyakinan.
"Ya sudah deh," tutur tanteku sekalian mengawali dengan tempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebetulnya telah menegang dari barusan.
"Wow... gede ya! Membuka dong celanamu Wa!" tutur tanteku mesra.
Lantas kubuka celanaku dengan secepatnya, secara cepat juga tanteku menggenggam kemaluanku yang telah over size itu. Sekalian mengocok tangkai kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku menggenggam payudaranya serta keluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. "Emf... ehm... mmm... gede sekali kemaluanmu Wa!" tutur tanteku.

Saya tidak dengarkan omongan tanteku, soalnya saya telah "over" sekali. Lantas tanteku mulai tempelkan kemaluanku ke mulutnya, serta dengan saat itu juga telah dilumatnya tangkai kemaluanku itu.

"Oh God! Eh... eh... ehm... e... nak... Tante... terus Tan...!" ujarku rasakan enaknya kuluman tanteku itu. Tanteku lantas merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lantas dengan ganas dia mengisap tangkai kemaluanku itu, lantas dia memutar tubuhnya serta menempatkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa ada melepas kemaluanku dari mulutnya. Dengan sigap saya langsung menjilat liang kemaluan tanteku. Rasakan itu tanteku mengeluh keenakan. "Aaah... Wa... enak... terus Wa... terus jilat...!" erang tanteku keras-keras. Dengar itu, nafsuku semakin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan , serta mengakibatkan tanteku alami orgasme yang hebat, hingga mukaku terkena semprotan cairan kewanitaannya. "Oh Dewa... Tante sayang kamu... uh... ka.. ka... mu ponakan Tante paling... heee... bat... aaah," puji tanteku sekalian mengeluh rasakan nikmat.

Saya merasakan bangga sebab saya masih bertahan, lantas saya mengubah badan tanteku hingga dia terlentang. Kuangkat ke-2 kakinya hingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum saya mulai menu intinya, pertama saya menanggalkan bajunya terlebih dulu, sesudah terbuka, saya mulai mainkan mulutku di puting payudaranya, serta kemaluanku yang sudah "over" barusan kuletakkan di atas perutnya sekalian menggesek-gesekkannya. Perlahan-lahan saya menciumi badan tanteku dengan arah alami penurunan, dari mulai puting terus ke perut lantas ke paha hingga kemudian datang di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu saya menjilat, mengisap, sampai menggigit karena sangat gemasnya, serta rupanya tanteku akan alami orgasmenya . "Ooohh... Waaa... Tante ingin keee... luuu.. aar! Aaah...!" erang tanteku sekalian menjambak rambut kepalaku hingga wajahku tenggelam di kemaluannya. "Wa, sudah ah, Tante tidak kuat , Oom-mu mana dapat seperti gini, sudah deh Wa, lansung saja tante ingin langsung merasakan itu-mu."

Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sesaat tangan kiri menuntun tangkai kemaluanku cari sarangnya. Melihatku kesusahan cari liang kemaluan tanteku, pada akhirnya tanteku yang menuntun untuk masukkan tangkai kemaluaku ke liang kemaluannya. Sesudah melekat di lubangnya, perlahan-lahan kudorong masuk tangkai kemaluanku, dorongan itu disertai dengan desahan tanteku. "Egghmm... terus Waa... perlahan tetapi terus Wa... egghhmm...!" desahan tanteku demikian merangsang. Saya sebetulnya tidak suka dengan permainan yang perlahan-lahan. Pada akhirnya dengan mendadak dorongan tangkai kemaluanku, kukeraskan hingga tanteku teriak kesakitan. "Aaahh... Waaa.. saaakitt... pelan-pelan... aargghhh..." teriak tanteku meredam sakitnya itu. Serta tidak sia-sia, tangkai kemaluanku langsung tenggelam di liang kehormatannya itu. Kemudian tangkai kemaluanku, saya maju-mundurkan perlahan-lahan, untuk cari kesenangan.

Dengan pergerakan perlahan-lahan itu pada akhirnya tanteku nikmati kembali permainan itu. "Ah... uh... terus Wa... enak sekali... itu-mu gede sekali... eggghh... lebih enak dari Oom-mu itu... terus Waaa..." erang tanteku keenakan. Lantas semakin lama saya mulai percepat pergerakan maju-mundur, serta itu mendapatkan reaksi yang hebat dari tanteku, dia memulai mainkan pinggulnya, sampai berasa tangkai kemaluanku mulai berdenyut,
"Tan... saya mauuu... kelu... arrr... nih...!"
"Di saja Waaa... Tante... juugaa... mauuu keeluaaarr... aaarrgghh...!"
Pada akhirnya kami keluar bersama, kurang lebih enam kali semprotan saya keluarkan sperma. Aaahh... demikian enaknya.

Kemudian kucabut tangkai kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibikin bersih. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih berada di kepala kemaluanku sampai bersih. Kemudian tanteku pergi ke kamar mandi untuk bersihkan diri, serta saya masih ada di kamar, tiduran melepas capek. Sesudah tanteku usai bersihkan diri, dia kembali pada kamar serta selekasnya mencium bibirku, lantas dia katakan jika sepanjang oom-ku di Singaraja, saya diwajibkan tinggal di dalam rumah tanteku serta saya jelas menyetujui. Lantas tante menanyakan apa kondisi kostku bebas, karena itu kujawab iya. Lantas tante katakan jika jika contohnya oom-ku berada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, saya cuma manggut-manggut suka saja.

www.poker899x.co


Bercinta Dengan Teman Kuliahku Yang Masih Perawan



CerSex899 - Saat itu saya masuk satu sekolah akademik diploma 1 tahun di Bandung, nyatanya semua mahasiswi-mahasiswinya di sini cukup cakep-cakep juga. Sesudah 2 minggu melalui saya mulai akrab dengan semua mahasiswa-mahasiwa sekampus, serta terus jelas di jurusan saya (Manajemen Informatika), perempuannya cuma sedikit, serta universitas ini baru berdiri jadi belum demikian populer.

Sesudah tiga minggu belajar di universitas ini, nyatanya ada mahasiswi baru yang cantik, putih serta bersinar, bajunya biasa saja tapi semua lelaki di kelasku, melongok lihat ia. Yaa ampun, cantik benar nih. Jam mata kuliah pertama usai serta beberapa anak lelaki di kelasku banyak yang kenalan tetapi terus jelas cuma saya serta temanku berdua dapat disebut cool, kami cuma keluar serta makan di kantin. Saya betul-betul belum memiliki nyali untuk dekat sama wanita-wanita di universitas saat itu. Serta dengan si mahasiswi baru itu juga kenalnya benar-benar lama sekali. Sebutlah saja nama panggilannya Ani. Saya yang baru masuk dunia baru di perkuliahan, serta lihat cewek-cewek di universitas juga demikian menggelora nafsu birahiku. Tetapi saya cuma memiliki pemikiran serta perasaan sama si Ani ini, kemungkinan banyak cowok yang lain berpikiran serta berperasaan begitupun, tetapi saya tidak PD, serta saya itu dapat disebut pendiam serta rata-rata menurut rekan-rekan, saya ini memiliki muka cukup ganteng. Yaa.. itu sich menurut teman-temanku.

Waktu perkuliahan juga terus berjalan, serta sesudah 3 bulan lebih saya mulai akrab dengan Ani ini serta mulai seringkali bercakap (awalnya cuma mengenal senyum saja, atau cuma bertanya pekerjaan mata kuliah). Serta nyatanya Ia ini cuti kuliah di salah satunya perguruan tinggi swasta hukum populer di Bandung, tetapi saya lupa saat itu ia semester berapakah, yang saya ingat saat itu saya berusia 19 tahun serta ia berusia 22 tahun. Serta nyatanya ia telah memiliki pacar. Aduh hatiku lemas, meskipun telah jarang-jarang bertemu tapi statusnya masih sah pacaran.

Waktu kami berdua bercakap, ia senang sharing tapi saya senang mengambil pandangan mengarah buah dadanya yang indah menarik itu. Aduh intinya bundar tegap serta sedikit runcing, begitupun kulitnya tidak satupun sisa guratan cedera, cuma putih mulus serta pantatnya bundar melawan. Jika disaksikan dari belakang, aduh.. membuat kemaluan saya berdiri tegap serta ingin kuremas-remas serta ditancap dari belakang. Pikirkan jika berjalan ia berlenggang-lenggok. Ia mempunyai rambut yang indah, hitam serta panjang, berhidung mancung, berbibir tipis, alis serta bulu mata yang lentik (tetapi seperti cewek bule). Serta memang cewek ini anak seorang yang kaya raya. Serta kami juga jadi dekat serta akrab, tetapi tidak paham ia itu sukanya bersama serta jalan sama saya saja. Walau sebenarnya kan banyak rekan cewek di universitas itu atau cowok lainnya. Yaa.. tetapi saya juga benar-benar suka sekali dapat jalan bersama sama Ani, Ia juga seringkali ajak saya main ke tempat tinggalnya. Tetapi itu belum pernah berlangsung, kemungkinan saya tidak biasa main ke rumah cewek. Serta pada akhirnya ia ingin main ke rumah saya, aduh saya bingung sebab saya tidak pernah kehadiran rekan cewek ditambah lagi seperti ia, tetapi ia terus memaksakan saya.

Satu hari di universitas, mata kuliah satu telah usai serta harus masuk untuk mata kuliah yang ke-2, tetapi waktunya sore hari, serta saat telah usai mata kuliah satu, kami juga merasakan BT jika di universitas saja, serta Ani memaksakan saya untuk main ke rumah saya, tuturnya ingin tahu rumah saya serta sekaligus juga ingin sharing. Ya untungnya rumah saya itu cuma ada saudara saya (sebab saya tidak tinggal bersama dengan orangtua) serta rumah itu punya nenek saya. Oleh karenanya kehidupan saya bebas serta sama-sama cuek sama bagian keluarga yang lain di dalam rumah itu. Tidak ada sama-sama berprasangka buruk atau hal apa saja, yang perlu tidak sama-sama bikin rugi keduanya.

Kami juga berdua pergi ke rumah saya. Siang bolong, saat telah tiba di dalam rumah, Ani saya persilakan masuk ke kamar saya serta nyatanya saya tidak gugup atas kehadiran cewek cantik ini. Serta saat baru mengobrol sesaat lantas ia bicara, Ted panas yaah udara di Bandung saat ini.

Iya nih! sekalian kubawakan minuman dingin yang benar-benar sejuk sekali.

Ted.. bisa tidak saya membuka pakaian, kamu jangan malu Ted, saya masih pakai baju dalam kok, habis panass siihh..

Aduh memang saya merasakan malu saat itu serta sedikit deg-degan jantungku.

Aduuh bagaimana kamu ini, memang kamu tidak malu sama saya? bantahku.

Tetapi kan ia telah ngomong jika ia masih menggunakan baju dalam. Selanjutnya saya keluar kamar sesaat untuk ambil camilan di almari es, serta saat saya masuk kamar , ya ampun.. baju dalam sich baju dalam tetapi jika nyatanya jika itu BH yang super tipis serta terlihat puting susunya. Aduh, saya benar-benar gugup saat itu serta saya juga seringkali memalingkan muka, tetapi tidak bisa disangkal, kemaluan saya juga berereksi serta saluran darah saya juga mengalir tidak karuan, ditambah lagi udara sedang panas-panasnya.

Mari saat ini kamu ingin sharing ? kataku.

Tidak sich Ted, saya sudah meminta putus sama ia (pacarnya-red) serta ia sepakat untuk sah putus.

Ya sudah.. setelah bagaimana , tuturnya.

Dalam hatiku, asik ia telah putus, serta saya juga berpura-pura bersedih, sebab memang kasihan lihat mukanya sedikit pucat serta sedikit menangis. Ia memelukku sekalian sedikit bicara kepadaku, tetapi itu lho anuku tidak dapat diam serta makin panas saja suhu tubuhku. Saat kuelus rambut serta punggungnya, eh ia menciumku serta kubalas ciumannya serta ia membalas , makin lama kami berciuman serta ia masukkan lidahnya ke mulutku. Aduh, ini betul-betul mengasyikan serta terus jelas ini ialah pertama-tama bagiku. Serta ia juga keluarkan suara desahan yang benar-benar lembut serta sensual, serta dituntunnya tanganku ke buah dadanya, langsung kuremas-remas serta BH-nya juga kubuka. Wow, buah dada yang benar-benar indah, putih, bundar berisi serta mancung dan puting yang bagus, sedikit warna merah di sekitar putingnya serta berwarna coklat di puncaknya, sesekali kupelentir putingnya serta ia juga mendesah kuat, Ssstthh ha.. hah.. aahh.. okhs Ted, bagus Ted, eenakk, suaranya yang kecil serta merdu. Ia buka bajuku serta saya sekarang dibuatnya telanjang, tetapi saya cuma pasrah saja, tidak ada rasa malu .

Apa kamu seringkali lakukan ini sama pacar kamu? kataku.

Iya Ted, tetapi tidak seringkali.. aaksshh.. katanya sekalian mendesah, tanganku diarahkannya ke liang kemaluannya, serta langsung kuelus-elus sekalian lidahku menjilat putingnya yang indah itu. Sedikit-sedikit kuselingi dengan gigitan mudah pas di puncaknya, serta ia menggeliat keenakan. Serta kemaluannya juga basah. Kubuka celananya serta celana dalamnya dengan perlahan-lahan.

Oh ya, kami mengerjakannya di sofa kamarku pas di muka TV serta stereo-set. Serta kami sedang dengarkan lagu-lagu rock barat tahun 70-an, saat kubuka CD-nya, yes.. ia mempunyai kemaluan yang bagus, bulu sedikit, serta memang ia masih perawan, dengan pacarnya cuma lakukan oral seks. Tapi saya tidak berani untuk menjilat kemaluannya, saya cuma mengesekkan tangan saya ke bibir kemaluannya. Eh nyatanya ia turun dari sofa serta mengisap tangkai kemaluanku, Aaakshh.. hsstt oks! ia menjilati biji pelerku serta ia menyedot kemaluanku sekalian digenggam serta dikocoknya. Waduuhh.. enak sekalii akkhhss.. aliran-aliran darahku mengalir dengan serempak serta ingin kumasukkan kemaluanku ke liang kemaluannya, tetapi apa ia ingin? Beberapa waktu setelah itu. . Ted, kamu memiliki barang gede tidak, kecil tidak, panjang tidak and pendek tidak, tetapi bener Ted, saya benar-benar senang kamu memiliki barang, tuturnya sekalian berdiri serta lubang kemaluannya dihadapkannya ke wajahku saya makin tidak kuat saja.

Langsung kujilat liang kemaluannya. Wah cukup berbau nih, tetapi berbau yang enak. Makin lama makin asik serta benar-benar enak, serta ia juga merintih-rintih kecil, Uwuuhh oo.. sstt akhs.. akhs.. akhs.. oohh aahh.. sstth, sekalian tubuhnya cukup bergerak tidak karuan, kemungkinan jilatanku belum pandai tetapi kulihat ia sedang kesenangan nikmati jilatanku. Lantas ia berdiri serta menarik tubuhku ke lantai. Disana kami berciuman , entahlah mengapa saya rasakan suatu hal yang hangat di seputar liang kemaluannya, kuingin tangkai kemaluanku dimasukkannya ke lubang kemaluannya. Soalnya saya masih sangsi. Tetapi saya memberanikan untuk bicara.

An, kamu masih perawan tidak?

Iya.. aksshh.. sstt.. sstt aakhs, tuturnya. Nyatanya dugaanku benar.

Tetapi sama pacar kamu itu?

Iya tetapi jika saya sama ia cuma oral saja, kata Ani.

Tetapi Ted, bagaimana jika kita ini saat ini.. ia tidak meneruskan pembicaraannya.

Okh.. ookh.. okh.. sstt.. ia berusaha untuk memasukkan tangkai kemaluanku ke lubang kemaluannya dengan pertolongan tangannya. Dengan demikian, saya juga berupaya untuk masukkan tangkai kemaluanku ke lubang kemaluannya, serta dengan perlahan-lahan kugesekkan tangkai kemaluanku ke liang kemaluannya serta dikit demi sedikit kumasukkan kemaluanku, tetapi ini cuma sampai kepala saja, serta.. Ooohh aakksshh.. ahh.. ah.. aahh.. oohh.. sset, ia merintih- rintih. Saya terus menggenjot ia.

Ted, nyatanya pedih , aahh! tuturnya.

Tetapi lanjutkan saja Ted…

Kulihat mukanya memang mencemaskan , tetapi yang kurasakan ialah kesenangan, walau itu masih tersendat-sendat serta sedikit kehangatan, Ookkhhss.. sstt, aduh enaknya, kataku. Serta memang sedikit ada darah di tangkai kemaluanku serta yes.. semua tangkai kemaluanku masuk, serta betul-betul nikmat tanpa tara, serta hilanglah perawannya serta perjakaku.

Ssstt.. sstt.. desahannya yang merdu serta menggairahkan ditambah lagi di dukung oleh kecantikannya serta mulus kulitnya. Serta kami masih lakukan style konvensional serta terus kugenjot turun naik, turun naik serta tumben, saya masih kuat serta meredam kesenangan ini, sebab jika saya sedang masturbasi, tidak sejauh ini. Di lantai itu kami mengerjakannya terasanya di surga. Assh.. asshh.. aakss.. oohh.. aksh.. sstt, ia menjerit-jerit tetapi biarkanlah kedengaran oleh saudaraku, yang tonton TV di ruangan keluarga. Sebab tentu suara jeritan Ani ini kedengaran. Terus Ted, aduhh Ted kok enak sich.. aakss ssttss.. tuturnya sekalian merem melek matanya serta bibirnya yang aduhai melongo ke langit serta langsung kujilat lidahnya. Duuhh aahss sstt duh An, saya ingin keluar nih! kataku. Uuhhss sstt jangan dahulu dong Ted.. bentar saja, tuturnya. Tetapi memang saya saat itu telah tidak kuat, ehh nyatanya.. Sss oohh akkhhss.. oohh, duh Ted bisa deh saat ini, kamu dikeluarinnya di sini saja, sekalian ditunjukanya mengarah payudaranya. Serta.. Creett.. cret.. cret.. crret serta air maniku yang banyak itu menyemprot ke payudaranya serta seputar lehernya. Selesailah bermain-main sama Ani, serta waktu juga memberikan arah jam 5 lebih serta memang kami telah terlambat untuk pergi ke universitas masuk pelajaran Mata Kuliah ke-2.

Kami berdua terkulai serta ketiduran di lantai itu dalam kondisi masih telanjang, serta lagu di stereo tape-ku juga telah lama habis. Bangun-bangun hampir jam 19.00, kami juga bergegas kenakan pakaian serta saya pergi ke kamar mandi untuk mandi, setelah saya usai mandi ia mandi, serta pada akhirnya kami pergi berjalan-jalan sekaligus cari makan. Kami pergi ke wilayah Merdeka serta makan. Setelah itu kami tonton di Bioskop. Di Bandung Indah Plaza (BIP), lupa saat itu kami tonton apa. Setelah usai tonton Ani tidak ingin pulang ia ingin bermalam di dalam rumah saya. Aduh celaka nih anak, suka atau ia ada permasalahan dengan keluarga di tempat tinggalnya. Sesudah kami berbincang-bincang, nyatanya ia tinggal tidak bersama dengan orang tuanya, sama dengan saya. Ia tinggal bersama dengan bibinya, serta memang tidak ada perhatian bibinya pada Ani. Serta kami berdua pulang ke rumah saya dengan bawa camilan, minuman (beer serta Fanta). Sesampainya di rumahku, kami berdua mengobrol sekalian melihat TV, serta kusuruh ia tidur lebih dulu, kamipun tidur sekalian berangkulan terlena terikut oleh mimpi indah kami berdua.

Mulai sejak itu kami sah berpacaran, dengan demikian semakin seringkali kami lakukan tindakan nikmat seperti yang sudah kami kerjakan awalnya.
        www.poker899x.co




Ngentot Dengan TKW Yang Baru Pulang


CerSex899 - Saya barusan dikasih pekerjaan untuk survey berapakah kira2 jumlahnya pengunjung yang ada tiap sore di salah satunya mall di jakarta.walaupun sebetulnya malas sekali ngerjainnya tetapi ya biarlah.. apa saja asal saya tidak nganggur. sampailah saya di mall itu serta mulai cek jumlahnya kendaraan mobil dan motor yang hadr pada pukul sore dari sana. sesudah saya buat anggapan.. baru saya masuk ke mall untuk nambahin jumlahnya kira2 pengunjung dari sana.

Saya tidak sadar awalnya.. saat beberapa wanita aneh yang memberi senyum tidak jelas saat mata saya papasan sama mereka, sampai saya dengan tidak menyengaja ada wanita yang semula kasih senyum serta sudah gandeng pria timur tengah yang sudah cukup uzur.

Wah.. banyak penyamun yang akan nyiksa kantong saya niy..fikir saya. sampai saya tidak menyengaja simak cewe mungil dengan style jalan nunduk melalui demikian saja. Serta anehnya saya balik tubuh..spontan serta coba ngejar niy cewe. mba..’maaf ya, jika bioskop terdapatnya dilantai berapakah ya..alesan saya bikin ice breaking sama ia. untungnya ia jawab walaupun tetep saja gak ingin simak muka saya.. ” masih satu lantai mas… , oh..maap ya sudah ganggu perjalanan kamu , itu beberapa kata yang ngeluncur begitu saja dari mulut saya. oh ya.. maap niy mba.. kamu ada permasalahan ya.. kok mukanya kaya setelah dimarahin ibu tiri.. cemberut begitu.. bertanya saya . mba yang saya sapa ini pada akhirnya berani natap saya serta senyum sedikit sekalian katakan.. ah.. saya biasa saja kok, memang nya mengapa.. kamu ingin temenin saya muter2 disini…

Jalan lah bersama saya…dan hati2 sekali ngawalnya.. sampai pada akhirnya.. saya berani pegang tangan ia serta ia tidak geram. wah…. jangan2 ini salah trick dari cewe karier di mall ini.. fikir saya. tetapi bathin saya tidak percaya jika ia amatiran ditambah lagi profesional, coz polo shirt yang ia pakai.. branded serta wangi parfume nya tentu di atas 500an. Sudah bolak balik , atas kebawah sampai pada akhirnya saya coba ide untuk ajak ia makan atau sebatas minum jus.serta saya ajak ia untuk keluar dari mall itu. lanjut.. ia oke serta benar-benar gak protes saat tangan ia saya tarik untuk selekasnya bergegas. cocok jalan keluar, dengan tidak menyengaja tangan saya seringkali nyentuh sisi tepi toket sigadis yang saya serta belum tahu namanya siapa.. serta ia langsung rapetin tangan saya sampai bener-bener memelekat setelah ke samping toketnya ia. pemikiran saya langsung amburadul.. yang semula pingin pelan2 dahulu mengatur taktik mendadak nekat ngomong..

Bagaimana jika kita membuka kamar serta ngobrol2 dari sana.., ( jika geram .. saya akan meminta maaf niy ).. serta reaksi ia bener-bener di luar sangkaan saya.. ia justru tanya… emangnya ingin berapakah hari di hotel.. , lepas jantung saya denger ia ngomong gitu… cewe pendiem tidak berani natap saya, jika ngomong sopan serta perlahan, berani ngom0ng begitu ke saya. saya coba tutup bingung saya dengan ketaawa serta terusin jalan sampai pada akhirnya saya bertemu bajaj serta ucap nama hotel xxx yang tidak jauh dari mall itu.
Jantung saya semakin edan debarannya saat saya bener-bener sudah masuk dikamar itu.. ada banyak kebimbangan saya.. ini trick baru apa cewenya agak gokil… atau justru ia menyengaja ingin kasih penyakit ke saya…. tetapi satu kali lagi bathin saya katakan.. tenang aja… ia wanita baik2 yang kebetulan senang sama saya.

TV saya nyalain, serta duduk selain ranjang seadanya begitu. serta baru saya tanya… siapa namanya.., reaksi ia cocok saya bertanya begitu… tertawa serta tertawa.. ia katakan.. cowo jakarta tipe nya beda kaya dihongkong yah.. jika dari sana.. tentu nanya nama, pekerjaan, tinggal dimana.. tetapi kita kok baru bertanya nama sesudah masuk hotel, trus ia katakan kalimat yang buat saya semakin deg degkan… emangnya penting yah nama.. bukanlah penting romantisnya….. Kalut niy cewe fikir saya.. kok justru ia yang balik agresif serta saya dibuat KO tidak dapat ngomong , jalan salah satu saya alihkan lah perbincangan mengapa ia dapat jalan ke mall sendirian.

Saya coba rilex dengan membuka sepatu serta rebahan sekalian nyalain rokok.. , saya coba tidak peduli apa ia ingin rebahan atau tidak.. serta pada akhirnya cewe ini ingin narasi siapa dianya. “saya baru saja balik dari hongkong, saya TKW mas dari sana. sudah 2 tahun dari sana, serta kontraknya baru saja abiz. asli saya dari solo, hanya baru saat ini dapat jalan2 ke mall di jakarta, sekalian lanjutin narasi, ia mulai rebahan selain saya, serta tangannya berani pegang kepala saya.. serta mainin rambut saya. ceritalah ia dari mulai awal kerja sampai seneng2nya jika tinggal dari sana.

Kurang lebih sudah 30 menitan narasi, saya belum juga berani mengambil ketetapan.. ini cewe harus saya apain.., sangat terpaksa deh saya nekad katakan sama dia… ” bisa tidak.. jika saya pakai celana pendek saja ? ” ia tidak cuma ngangguk bisa justru ia ikut-ikutan membuka kaos kaki pink nya serta membuka polo shirt sama celana panjang katunnya.. anjriiittt saya lebih salah tingkah.. ditambah lagi cocok saya simak merek victoria secret 34B serta celana span pink yang memberi simak bentuk pantat serta pinggulnya yang tertangani sekali. Walau sudah cukup jelas .. saya tetep saja konyol pura-pura cuek .. serta nyalain rokok sekalian ia gantungin polo shirt serta celana panjangnya.

Saat ini urutan saya sama ia .. saya rebahan serta kepala ia.. tidur di atas dada saya yang masih pakai baju, serta ia katakan.. “mas kamu kelak masih kerja gak.., kemejanya membuka saja.. kelak lecek loh.. ” glek glek.. saya ngerasa isyaratnya sudah semakin jelas.. tetapi saya tetep saja konyol pura-pura tidak tahu arah nya ke mana.. . saya bukalah baju saya serta saya rebahan serta balik lagi kepala ia di atas tubuh saya . jantung saya yang semula deg-degkan coba saya sembunyiin dengan mengatur napas pelan2.. serta karenanya ia katakan spontan ke saya…. kamu dari barusan sudah tidak sabaran yahh…. emangnya kamu bawa serta pengaman………………

Anjriiiiiiiitttttt……., langsung saja saya kissing bibir mungilnya ia.. serta saya mainkan lidah lidah maut saya ke mulut dia…. trus saja saya sembarangan kissing ia.. kemungkinan saya dendam kali ya dari barusan di ledekin trus sama ia.. serta saya sempat terkejut cocok ia ngeluhnya persis style cewe2 mandarin jika mendesah..pegangan tangan ia semakin kencang kepunggung saya.. serta lidahnya ia gantian masuk ke mulut saya…. , cocok event itu saya langsung coba membuka tali branya yang kudu dibuka dari depan… datang tiba… ia berhenti serta simak saya dengan mata yang lembut tetapi penuh gairah… mas nama saya lia, mas namanya siapa……. oh saya iwan… jawab saya … saya langsung kekamar mandi serta bersihkan semua perlengkapan saya… serta ia ada dari belakang serta turut bersihkan perlengkapan saya… . cocok di sini saya sudah yakin… she will be mine… tidak kemungkinan tidak berhasil lah…..
kembali pada ranjang dengan wangi sabun murahan… awalilah ia dengan kising2 sampai ke status blow job. Gosh.. ini cewe kaya pemain bokep.. lidahnya dapat ke mana..serta gerakannya tenang sekali.. semakin turun sampai ia jilat black hole sun saya… serta saya langsung risih kasian ke ia.. tetapi tidak ingin stopin ia juga. . coz nikmat sekali lidah lembutnya ia berada di hole sun saya.. saya coba raba2 toketnya dia… tetapi tangan saya dihalau sama dia… serta ia katakan.. set ini. ia yang incharge.. ia yang berkuasa.. saya tidak bisa ngapa2in… , kira2 10 menit saya disiksa dengan rasa geli sampai ke otak serta perut saya sudah mulai sakit metahan geli……. gokilll… semua tangkai saya dilahap masuk dalam mulut ia..serta ia yang ingin muntah tetapi ditahan.. masuk kedalem tenggorokan kali tuch penis saya…

Sssshhhhhh .. saya tahan terus jangan sampai croot di dalam tenggorokan dia. Dia semakin semangat nge blow sejadi2nya… tangan kecilnya ia mulai gerayangan juga. . puting saya dipilin2 perlahan sama ia.. bener-bener perlahan.. sampai kaya hanya sentuh kulit luar tubuh saya…. annnjjrrriittt… kayanya isi rudal sudah ingin tumpah walau sebenarnya baru fore play…… serta saya coba ubah urutan … tetapi kepala saya ditahan sama tangan ia.. serta aaaaakkkkkhhhh croott crrrroooottttt…… masuk semua lahar panas ke kerongkongan dia… serta kepala ia saya tanda tangan sekenceng2nya.. edan men… saya tidak mikir bahayanya.. saya bener2 memikirkan crot sampai ampas2nya…., serta saat saya coba lepasin kontol saya dari mulutnya… saya tidak tahu ke mana isi rudal saya.. yang tentu dilahap abizz sama ia. wowwwww.. set 1 blow blast job…. dashyat lah… coz saya tidak pernah diblow sampai rudal saya masuk keseluruhan ke mulut si cewe.

2 menit saya pura2 bengong.. serta saya kekamar mandi.. untuk bersih2. dibelakang saya.. ia sudah tunggu ingin bersih2 tidak sabaran… ingin bersih2 juga. Saya nyalain sebatang rokok sekalian tunggu ia usai bersih2… serta cocok ia usai.. ia langsung rebahan ..serta rudal saya dikulum lembut banget… tidak pakai lama.. langsung naek dah hasrat saya… puntung rokok sudah saya buang.. ia arahin kepala saya ke mekki nya dia…dan saya tidak sia2 kan lah dendam kesumat saya.. . kira2 10 menit saya kulum2 tuch mekki.. serta kepala saya bener diapit sama dia… untung kaki si lia modelnya kaya kaki meja.. bukan kaki tukang beca.. saya masih dapat napas lah… pada akhirnya ia teriak juga… iccchhiiiiiiiii aaaaasssshhhhhh trus kepala saya ditarik ke muka ia.. serta ia kissing saya dasyat banget…. , saya masih inget ia bisikin kata2 yang romantis banget… ” thanks mas.. you are mr nice for me”

Saya yang gantung… langsung saja arahin Mr P aka kontol saya ke meki yang tanpa memiliki rambut itu… serta ia meminta supaya saya pelan2 masukin nya…. kaya baru nindik kuping.. ada banyak susunan yang terasa tembus sama rudah saya.. serta saya cobalah ambil pindah kondisi.. saya yang mengatur goyangan,,, , lia hanya merem .. sekalian ngomong.. nice.. nice.. , serta gara2 kata2 itu.. desakan semakin saya beratin dah semakin saya hentakkkk….satu style itu saya mainkan kira2 15 menit sampai saya keringetan….. serta kaki ia ngepit terus pinggul saya.. serta tetep saja katakan.. nice.. ohhh niccceeee… serta isi rudal sudah hampir tumpah…. cocok saya ingin terlepas agar aman… ia justru kepit terus pinggul saya.. serta peluk saya sekenceng2nya.. jari kuku ia.. kaya ingin tusuk punggung saya.. serta ia teriaaak… massss saya keluar lagi……dan saya juga menumpahkan semua isi rudal saya dalam memek atau meki dia…. serta saya kising ia..sampai kelehernya dia……,

Saya fikir itu permainan paling akhir saya… sampai saya terkaget2.. sebab ia langsung dengan semangat, nge blow saya .. kesempatan ini cukup kejam nge blow nya.. sebab giginya ia ..beralih jadi gergaji… rudal saya reload .. naik walaupun cukup pegel2…. serta ia langsung mengambil urutan dudukin saya… serta masukin ke mekki nya… kira2 baru 5 menit.. saya iseng saja katakan ke ia.. ” pernah tidak pantatnya kemasukan tamu..” serta ia katakan , gak pernah..takut sakit.. serta kasian..yang memiliki rudal.. kan itu jijik sekali.. kata dia…, lantas saya katakan.. saya sich tidak masalah.. jika ingin coba.. masukin aja….. ia simak muka saya… serta akhirnya…… ia nekad.,pindahin job rudal saya ..dari mekki ke pink hole sun dia… baru di tepi hole sun.. dilepaskan sama ia.. demikian terus di ulang2 sama dia… sampai pada akhirnya cocok ia ingin coba .. sangat terpaksa saya angkat pinggul saya serta bahu ia saya tanda tangan kebawah… dannnn hasilnya… ia teriaaaaaakkkkkk ….. aaahhhkkk sakit nice……. aaaakkkkhhhhhh… ia meringis serta lepasin rudal saya yang cukup merasakan bersalah….. , saya lah saat ini yang cobalah ambil urutan.. sebab sudah sempat masuk.. saya coba yang mengambil ide untuk masuk ke pink hole sun dia… serta sesudah saya coba perlahan2..pada akhirnya juga masuk semua rudal saya itu..serta saya tahan kira2 20 detik lah.. ia teriak ..sekalian tarik seprai kasur… serta shhhh aaaakkhhh massss…. sakkiitttttt…… itu katanya.., saya tetep tidak peduli lah.. sudah masuk harus kasih kenang2an dunk.. lantas pelan2 saya tarik keluar serta saya masukin .. begitu terus sampai pada akhirnya ia peluk saya serta usap2 punggung saya…. pada akhirnya desakan semakin saya dalemin serta kecepatan goyangnya saya tambah….. ( sumprit , ini pengalaman pertama saya sebetulnya ) terus saja saya goyang sampai crrrrreeetttttt semua di dalam lubang memek dia……. cocok tahu saya creetttt… ia buru2 mengambil rudal serta di blow sampai bener2 kering isi kontol saya.

Pada akhirnya saya bersih2 serta ia bersih2… ia peluk saya serta kising pipi saya berulang-ulang.. serta tetep katakan saya .. youre mr P is nice… thanks .. youre so nice…. , masih bugil terus … saya kembali nyalain rokok .. serta ia ikut-ikutan meminta rokok… , sekalian ngerokok…. ia kembali buat pengakuan yang bikiin saya cukup terkejut.. ia katakan pertama-tama main ini satu bulan sebulan ke hongkong.. sama pacarnya ia.. serta saya orang yang kedua… yakin tidak yakin sih…. tetapi biarlah.. tidak penting diulas.., sampai tiba2 saya ke pemikiran.. ini saya kasih uang berapakah ke dia….

Entahlah nyetrum atau telepathi… ia bisikin ke saya…. mas.. saya cewe baik2 ya.. ini sebab saya senang sama mas..serta jangan fikir macem2 ditambah lagi kasih uang ke dia……….. wow….. terkadang pekerjaan yang semula nyebelin bisa saja menyenangkan jika ada oleh2 kaya gini. Terakhir…. , selama saya mengenal sama ia.. saya 8 x having seks sama ia.. itu sebelum ia kembali lagi kehongkong… serta sekali catat surat untuk saya dari kwooloon.. serta disuratnya ia senang masturbasi jika inget saya.. serta bertanya no rekening saya berapa……….. saya tidak balas.. menyengaja , kali saja.. 2 tahun depan bertemu sama ia.

Pngalaman saya bersama lia..baby sitter yang kerja dihongkong.. thanks dear.. saya tidak dapat lupain gaya2 liar kamu.. tetap deh. pengalaman ngentot sama kamu sunguh benar-benar mengagumkan enaknya demikianlah Narasi Dewasa Ngentot Tenaga Kerja Wanita Indonesia ini

www.poker899x.co


Jumat, 07 Februari 2020

Perkenalanku Dengan Seorang Gadis Cantik Di Bali


CerSex899 - Bermula dari masa lalu bersama dengan seoarang gadis yang namanya Lia, yang berumur 23 tahun serta dengan status jadi seorang mahasisiwi dari satu perguruan tinggi di Jakarta. Waktu itu Lia yang sedang membuat berlibur pada tempat pariswisata yang populer dengan wisata pegunungan serta pantainya di samping timur pulau Bali, tanpa ada menyengaja berjumpa dengan diriku sebagai seorang pemain musik di kafe.

Pertemuan tersebut berlangsung di internet kafe, yang kebetulan waktu itu saya sedang menulis beberapa lagu-lagu karanganku sendiri yang menyengaja saya taruh di folder mailku. Lia waktu itu sedang cari info mengenai arah wisata yang berada di wilayah itu, tetapi sampai sesaat kelihatannya Lia tidak temukan apa yang ia mencari.

Dengan benar-benar sopan serta ramah Lia mengawali pembicaraan dengan bertanya beberapa tempat yang bagus bikin di datangi ke padaku. “Maaf apa anda ketahui beberapa tempat wisata favorit wilayah ini?” bertanya Lia mendadak. Saya yang waktu itu duduk memiliki jarak 2 meja darinya kaget oleh pertanyaan spontan itu. “Anda menanyakan pada saya?” tanyaku setelah itu. “Iya, maaf jika mengagetkan anda!” Katanya setelah itu. Dengan sedikit grogi, selanjutnya saya menjawab pertanyaan Lia, sebab waktu itu saya masih serius dengan file-file saya.

“Di wilayah ini sebagai diva wisatanya ialah pegunungannya, ke-2 wisata pantai yang tawarkan panorama bawah air yang populer dengan karang birunya, kemudian wisata budaya yang tampilkan objek rumah tradisi wilayah ini,” terangku setelah itu. Kemungkinan sebab keterangan ku lumayan menarik bikin Lia, dengan raut muka yang ramah, selanjutnya ia duduk di samping mejaku yang tanpanya menyengaja ia sudah memandangi monitor di depanku yang waktu itu terpajang file dari lirik lagu-lagu karanganku yang waktu itu sedang saya print. “Kamu mengarang lagu sendiri yah?” bertanya Lia . “Iya, kebetulan saja saya pemain musik di kafe serta senang menulis lirik lagu,” terangku . “Boleh saya baca lirik lagu-lagu kamu?” sahut Lia setelah itu. “Silakan, dengan suka hati,” lanjutku dengan menarik bangku di sebelahku serta menyodorkan pada Lia, yang waktu itu sedang berdiri di sampingku.

Sesudah sesaat Lia membaca semua lirik lagu-lagu saya dengan serius, tidak lama Lia mengatakan, “Kamu menulis cerita pribadi kamu jadi lirik lagu yah?” bertanya Lia . Yang selanjutnya saya timpali dengan tersenyum pada Lia. “Semua lirik lagu- laguku memang dari pengalaman pribadi, sebab saya ingin apa sebagai cerita hidupku dapat saya rekam berbentuk satu seni serta bisa menjadi masa lalu yang benar-benar bernilai bagiku nanti,” jelasku lebih jauh. “Oh iya, kita telah lama bercakap nih tetapi belum kenal nama semasing antara kita” sahut Lia spontan. Lia memulainya dengan menyodorkan tangannya.. “Lia..” katanya pendek. Yang selanjutnya giliran saya utuk lakukan hal sama. “Adietya,” sahutku juga. Dari perjumpaan yang singkat itu, kami telah sama-sama akrab layaknya seperti rekan lama. Waktu itu ia putuskan pergi esok paginya untuk isi acara liburannya dengan snorkeling dalam suatu pulau kecil yang sepi serta berpasir putih. Waktu memberikan jam 08.00 WITA,

Sesuai dengan janjiku dengan Lia. Saya telah berdiri di muka kamarnya dan saya mengetuk pintunya. Tidak lama ada sahutan dari dalam. “Pagi Adiet.. Nantikan bentar yah, saya telah siap kok,” Dalam beberapa saat Lia telah keluar dari kamarnya. “Ayo kita pergi!” tuturnya setelah itu. Dengan berjalan telusuri pantai kita ke arah perahu motor yang telah saya pesan tadi malam. Sebelum naik ke atas perahu motor, saya ambil perlengkapan snorkeling untuk kita berdua berbentuk dua pasang masker berikut finnya. Diperjalanan ke arah pulau kecil yang cuma memerlukan waktu 45 menit, saya menerangkan panorama seputar kita waktu itu.

Di samping kiri ada panorama Gunung Agung dari terlalu jauh, tetapi cukup jelas sebab cuaca demikian bagus pagi itu. Sesampainya di arah saya serta Lia turun dari perahu motor serta kita teruskan dengan berjalan kaki telusuri bentangan pasir putih. Saya telah buka kaos waktu di perahu motor barusan, serta cuma kenakan celana renang saat ke arah tempat snorkeling. Tidak lama setelah tiba dibawah rindangnya pohon cemara, Lia buka kaos nya serta terpampanglah suatau panorama yang membuat jantungku berdetak sekejap. Waktu itu Lia kenakan bikini warna biru tua yang kontras dengan warna kulitnya yang putih mulus. Mataku tertuju di benjolan dadanya yang saya prediksikan memiliki ukuran 36b.

Selanjutnya pandanganku berubah kebawah ke arah pahanya yang mulus di topang oleh sepasang kaki jenjangnya, jadikan pesona badan Lia makin prima. Saya cuma dapat menelan ludah waktu itu serta berkhayal kalau saya dapat memeluk badan yang sexy itu begitu beruntungnya diriku. “Hai.. Mengapa melamun?” tegurnya mengejutkanku. “Aku telah siap nih” sahut Lia meneruskan. “Baiklah jika begitu” ujarku menimpali peringatannya. Ini ialah pengalaman pertama buat Lia untuk snorkeling, serta awalnya Lia meminta di ajarin sampai dapat. Hal yang paling susah ialah waktu bernafas lewat mulut, sebab semua muka tertutup oleh masker, terkecuali sisi mulut.

Dengan penuh kesabaran saya mengajarkan beberapa cara snorkeling yang umum dikerjakan. Pertama saya membantunya menempatkan masker yang mana waktu itu saya berdiri demikian dekat sama nya, aroma ciri khas badan Lia tercium sekejap, saat saya membenarkan anak rambut yang tutupi raut mukanya. Selanjutnya Lia menempatkan fin sendiri, tanpa ada saya membantu. Tidak lama berlalu badan kita berdua telah masuk ke air. Perlahan-lahan saya berenang bersama-sama dengan Lia ke arah tengah, yang saya lihat style berenang Lia benar-benar bagus. Sesudah pengenalan di air cukup, pada akhirnya saya berenang cukup menjauh, untuk memberi kepercayan bikin Lia lakukan snorkelingnya. Dari di air, seringkali saya sempat memandangi bentuk badan Lia yang aduhai dari arah belakang waktu ia berenang, dari mulai belahan pantatnya yang ranum sampai ke benjolan di dadanya yang melawan.

Kembali saya berenang bersama-sama dengan Lia untuk memberikan keyakinan jika ia baik-baik saja. Saat asyiknya kita berenang, mendadak kaki Lia kram. Dengan aksi spontan saya memeluknya, supaya tidak terbenam serta membawanya ke satu batu karang besar yang mencolok ditengah-tengah laut. Kita berdiri di atas batu karang yang, masih tersisa sisi leher kita yang tidak terbenam. “Thanks ya Diet.. Atas bantuannya,” Tutur Lia sekejap sesudah insiden itu. “Sama-sama,” timpalku setelah itu. Sesudah acara snorkeling yang melelahkan, kita setuju untuk istirahat dibawah pohon cemara yang berada di pinggiran pantai. Sekalian bercakap mengenai pribadi kita masing- masing, Lia meluruskan kakinya yang tahap di bentangan pasir putih. Lia menceritakan mengenai cerita asmaranya dengan bekas pacarnya yang selesai, sebab cowoknya yang super repot telah jarang-jarang memperhatikannya.

Saya berupaya menghiburnya dengan menjelaskan, jika kalau kalian ikhlas sama-sama mengasihi hal tersebut tidak berlangsung serta yang lebih penting ialah kedewasaan pasangan tersebut dalam tentukan sikap. Kelihatannya Lia benar-benar suka dengan pendapatku yang demikian, hal tersebut kelihatan dari sikapnya yang terpancar melalui senyumnya yang mengembang. “Makasih ya Diet.. Kamu mau jadi rekan curhatku,” sahut Lia setelah itu. Saya cuma tersenyum sekalian menjelaskan, “Saat ini saya bisa membuat kamu tersenyum, kemungkinan waktu lain kamu yang akan membuatku tersenyum.” timpalku perlahan. Tidak berasa hubungan ini membuat badan kita makin dekat, saya menyusulnya dengan merengkuh tubuhnya untuk merapat ke pelukanku. Lia cuma diam sekalian tersipu malu.

“Betapa bahagianya seorang cowok bila memperoleh diri kamu Lia,” lanjutku . “Kamu demikian baik, sabar, cantik serta mempunyai badan yang sexy ,” tambahku selanjutnya Yang di jawab dengan senyumannya yang memesona. Dengan sedikit keberanian saya mendekatkan bibirku ke bibir Lia yang terbuka basah yang ke-2 matanya juga terpejam. Benar-benar mujur sekali situasi pantai siang itu sepi serta yang lebih memberikan keuntungan , sebab memang tempat kita duduk jauh ada di ujung. Secara halus saya mengulum bibir Lia yang ranum, serta terdengar desahan halus darinya. “Ohh.. Diet,” desahnya. Sambil membisikan beberapa kata mesra saya meneruskan ciumanku. “Aku sayang kamu Lia,”

“Aku sayang kamu Lia, Bisikku perlahan. Tanganku tidak tingal diam, dengan perlahan-lahan saya mengelus punggung Lia yang cuma di lapisi bikini tanpa ada bra di dalamnya. Sekejap aksi ini membuat Lia makin terangsang yang disertai dengan sikap memelukku erat. “Oh.. Diet lanjutkan,” desahnya . Tanpa ada hentikan tindakanku, tanganku yang satunya meremas payudara yang memiliki ukuran 36b itu di luar bikini yang diterima dengan desahan selanjutnya. “Ohh..” desah Lia kembali. Perlahan-lahan saya mulai buka bikini Lia dari sisi atasnya serta berhenti sekejap sampai di pinggangnya, karena itu tersembulah payudara Lia yang ranum menggairahkan dengan di hias ujung nya yang merah serta mulai keras. Kelihatannya Lia mulai terangsang sekali. Tanpa ada menanti lama lidahku langsung mengecup permukaan payudar Lia secara halus serta perlahan. Lidahku mencari tiap sisi payudaranya dengan gesit. Putingya saya hisap secara halus, sekejap sesudah Lia bergetar perlahan. Beralas kain pantai warna biru, saya merebahkan badan Lia yang sexy perlahan.

Saya meneruskan kegiatanku dengan menggenggam telapak kaki Lia selanjutnya, sekejap sesudah Lia menelentang serta mencumbui tiap jengkal kakinya. Diawali dengan menjilati tepalak kakinya yang mulus serta jari-jari kakinya yang lentik. Lidahku mengisap ujung jari- jari kakinya, yang membuat Lia makin menggelinjang lembut. “Oh.. Diet.. Kamu pandai meningkatkan gairahku,” desahnya perlahan. Selanjutnya lidahku beralih untuk memuaskan ke anggota badan Lia lainnya.

Kesempatan ini ialah sisi lehernya yang saya mulai dengan mencumbu sisi belakang telinganya. Kembali Lia mendesah perlahan.. “Ohh.. Lanjutkan Diet,” desahnya. Sesudah lumayan lama tangan Lia diam diri, pada akhirnya terdorong untuk ambil sisi di kesempatan kali ini. Benjolan di celana renangku demikian keras, sesudah tangan Lia masuk membelai penisku secara halus. “Oh.. Lia.. Sss..” desahku setelah itu. Selanjutnya saya teruskan untuk buka tersisa dari bikini Lia yang di pinggang dengan menariknya kebawah sampai ke pangkal kaki. Secara halus saya menjulurkan lidahku ke sisi perut Lia yang nyatanya ia sedikit kegelian. “Hek.. Geli Diet,” katanya. Saat itu juga saya hentikan menjilati sisi perutnya, yang saya teruskan dengan menjlati pahanya sisi dalam yang selesai di pangkalnya yang berbulu hitam serta benar-benar lebat, tetapi teratur rapi serta beraroma ciri khas. Tidak lama berlalu saya menjulurkan lidahku ke bibir luar vagina Lia secara halus. Ini memunculkan sensasi tertentu bikin Lia. “Ohh.. Diet.. Sss..” desahnya bergetar. Selanjutnya saya teruskan dengan menjulurkan ujung lidahku di clitorisnya yang telah mencolok sedikit. Badan Lia makin bergetar sesudah terima perlakuan lidahku. “Ohh.. Enak.. Sayang..” desahnya perlahan.

Lendir di lubang vagina Lia makin deras keluar, Mengisyaratkan jika Lia demikian terangsang hebat. “Ohh.. Diet.. Masukin saat ini.. Sayang..” pintanya mesra. Sekalian merayap saya kembali menciumi bibir Lia yang terbuka, sebab meredam rangsangan yang hebat. Secara halus saya menggenggam penisku serta arahkan nya ke lubang vagina Lia perlahan. Tanpa ada kesusahan saya melesakan penisku ke lubang vagina Lia, sebab lendir Lia cukup mempermudah buat penisku untuk menyodok ke sisi dalam vaginanya. “Ohh.. Tekan lebih dalam.. Diet..” pintanya setelah itu. Yang disertai dengan bibirnya mendesis lirih. “Ssshh..” desis Lia. Perlahan-lahan serta lembut saya memaju mundurkan pinggulku untuk menusukkan penisku lebih dalam . Sret.. Sret.., irama penisku beradu dengan vagina Lia. Sesudah lumayan lama bersentuhan, berasa badan Lia bergetar serta mendesirlah cairan di vagina Lia dengan hangat, menyirami kepala penisku. Lia sampai orgasmenya di barengi dengan jeritan nya yang menggairahkan. “Diet.. Saya sampai.. Ohh..” teriaknya lembut.

Selanjutnya saya mengecup bibir Lia secara halus, serta kembali memaju mundurkan penisku. Dalam sesaat saya rasakan pertanda akan sampai pucuk, saat itu juga saya percepat kocokan ku ke vagina Lia. Sret.. Sret.. Sret, bunyi penisku beradu dengan vagina Lia. Bergetar tubuhku waktu saya menyemprotkan spermaku ke vagina Lia dengan deras, sekalian memeluk erat badan Lia yang sexy. “Ohh.. Sayang.. Enak.. Sekali..” jeritku sekejap sesudah spermaku membasahi semua sisi dalam vagina Lia. Kemudian saya kembali mengecup bibir Lia secara halus serta membisikkan beberapa kata.. “Makasih yah sayang.. Kamu telah menyenangkan saya,” bisikku lembut. Demikianlah selanjutnya cerita cinta di antara saya serta Lia yang berbuntut jalinan lebih serius sepulang nya Lia Ke Jakarta. Sampai di sini dahulu kisahku, tunggu kisahku yang lain.

www.poker899x.co

Diajak Berhubungan Seks Oleh Tanteku


CerSex899 - Saya selekasnya menekan bel yang ada di pintu gerbang. Sesaat selanjutnya pintu gerbang dibuka. Seorang satpam memiliki badan super gemuk mengamatiku, lantas menegurku.
“Cari siapa mas..?” tanyanya.
“Apa benar ini rumah Oom Fadly..?” tanyaku balik.
“Ya benar.. Mas ini siapa?” tanyanya .
“Saya keponakan Oom Fadly dari Jember.”
“Kenapa tidak katakan dari barusan, Mas tentu Den Sony, kan..? Tuan sedang keluar kota, tetapi Nyonya ada nungguin.”

Sesaat saya telah ada di ruang di rumah eksklusif yang diisi perlengkapan yang serba lux. Selang beberapa saat seorang wanita cantik berkulit putih bersih serta bertubuh seksi ada dari ruangan dalam. Jika kutebak usianya seputar 30 tahunan, tetapi bagi seorang gadis yang masih perawan.

Ia tersenyum demikian melihatku, “Kok telat Son..? Tante fikir kamu tidak jadi hadir..” sebut wanita seksi itu sekalian terus memandangiku.
“Iya Tante.. ma’afin Sony ya..” jawabku pendek.
“Ya telah.., kamu hadir saja Tante benar-benar suka.. Pak Lendra.., antar Sony ke kamarnya..!” perintah Tante Juliet pada Lendra.

Lantas saya ikuti Pak Lendra ke arah satu kamar yang berada di sisi bawah tangga. Saya cukup suka tempati kamar itu, sebab saya langsung tertidur sampai sore hari. Saat bangun saya selekasnya mandi, lantas bertukar baju. Kemudian saya keluar kamar akan berjalan-jalan di halamanbelakang yang luas. Saat sedang asyik menghayal, mendadak suara lembut serta manja menegurku. Saya cukup terkejut serta melihat ke belakang. Nyatanya tanteku yang sore itu kenakan kimono dengan rokok Marlboro di tangannya, rupanya dia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.
Tante tersenyum, serta pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bagian serta berbulu.
“Kamu telah mandi ya, Son..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memberikan pujian pada.
Saya terkejut bukan main saat dia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus sisi penisku, tentunya saya jadi salah tingkah.

“Saya ingin ke kamar dahulu Tante..” kataku takut jika kelak disaksikan Oom Fadly.
“Tunggu sesaat Son, Tante ingin meminta tolong sama kamu.. Sony ingin khan mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu main bola barusan..” kata Tante Juliet sekalian merengek.
Lantas ia duduk semaunya, sampai kimono yang tidak dikancing semuanya terungkap, serta sisi dalam tante kelihatan olehku. Edan.., nyatanya dia tidak menggunakan CD, juga sempat kulihat bulu-bulu tipis di seputar kemaluannya seperti habis dicukur.

Saya meredam nafas serta coba mengubah pandangan, tetapi Tante Juliet yang mengetahui hal tersebut justru menarik lenganku serta mengusung kaki kanannya memperlihatkan sisi yang sakit. Saya sangat terpaksa lihat betis serta paha tante yang mulus serta padat itu.
“Tolong diurut ya Son.., tetapi pelan-pelan saja ya..” katanya lembut.
Sangat terpaksa saya memijit betis tanteku, walau hatiku kuatir serta bingung. Ditambah lagi saat saya mengambil pandang lihat paha serta selangkanganya, hingga terlihat selintas sisi yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sekalian tersenyum genit, saya makin bingung serta malu.

Itu pengalamanku pada hari pertama di dalam rumah Oom Fadly. Telah tiga Hari Oom Fadly belum pulang , walau sebenarnya saya ingin berjumpa dengannya, sedang setiap malam saya disuruh oleh tante untuk menemaninya bercakap, serta sering diminta temani melihat VCD porno. Betul-betul edan.Sampai dalam satu malam tanteku mendesah kesakitan. Saat itu tante sedang tonton TV sendirian.

Mendadak wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Son..!” keluhnya sekalian memegangi keningnya.
“Kenapa Tante..?” tanyaku terkejut serta cemas.
“Kepala Tante cukup pusing.., aduh.. tolong bawa serta Tante ke kamar Son..!” keluh tante sekalian memegangi kepalanya.
Saya jadi bingung serta serba salah.
“Saya panggil Pak Lendra dahulu ya Tante..?” usulku sekalian ingin pergi.
Tetapi secara cepat tanteku melarangnya, “Nggak perlu Son, juga Pak Lendra Tante suruh ke Palangkaraya ngawal barang.”

Saya menjadi tambah bingung. Sangat terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruangan atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, saya jadi gemeteran sekalian terus naiki tangga.Sesampainya di kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Saya menarik napas lega serta dengan maksud tinggalkan kamar. Barusan kubalikkan badan, suara lembut itu melarangku.
“Kamu ingin ke mana..? Jangan meninggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Son..!”
Dengar itu semua tubuhku jadi ingat pesan papah supaya mengikuti pengucapan Oom serta Tanteku.

Perlahan-lahan kubalikkan tubuh, nyatanya tanteku sudah melepas kimononya. Serta sekarang tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok serta melawan itu membuat penisku mulai tegang, sebab saya tidak pernah lihat keindahan badan wanita dalam kondisi telanjang semacam ini, ditambah lagi tanteku menggeliat perlahan-lahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu serta birahiku, serta penisku makin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri mengambil langkah ke arah ranjang.

Demikian sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu mendadak bangun, lantas memelukku serta mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex itu secara cepat menanggalkan semua pakaianku.
“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sekalian ingin menggunakan pakaianku kembali.
“Kalo kamu menampik, Tante akan teriak serta menjelaskan pada kebanyakan orang jika kamu ingin memperkosa Tante..” ancam tanteku.
Saya cuma terdiam serta pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya serta dijilatinya tubuhku. Demikian tangan halusnya mengenggam penisku, saya langsung membalas ciumannya serta mulai menjilati payudaranya, lantas kukulum putingnya yang berwarna merah cukup kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan-lahan.

Setelah itu kami mainkan urutan 69, hingga penisku disedot serta dikemutnya. Sangat nikmat, kurenggangkan ke-2 pahanya sekalian kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.
“Ahh.., mari terus jilat Son..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.
Rupanya tanteku keluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lantas kuhisap serta kutelan semua. Saya makin terangsang, kujilati kesempatan ini lebih dalam, serta sampai ke duburnya. Selanjutnya kami bertukar urutan, kesempatan ini saya berdiri serta tante jongkok sekalian mengulum penisku yang sangat tegang.

Nyatanya tanteku pintar sekali menjilat penis, tidaklah sampai 30 menit saya telah keluar.
“Ahh.., mari Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sekalian kudorong keluar masuk di mulutnya penisku ini.
“Tante.. Sony ingin keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sekalian kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, serta masih mengocoknya mengharap masih ada bekasnya.

Sesudah sesaat penisku mulai bangun kembali. Sesudah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kesempatan ini saya di atas serta tante dibawah. Cukup sulit sich, kemungkinan telah lama tidak service oleh Oom Fadly. Sesudah kepalanya masuk, kudorong perlahan-lahan sampai masuk semua ke.
“Ayo Son..! Masukin dong Sayang..!” pinta tanteku sekalian menggerakkan pantatnya ke atas serta ke bawah sebab dia saat ini ada dibawah.
Pada akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan pergerakan yang cepat, hingga makin keras erangan tanteku.

Sesaat selanjutnya saya ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Sony sudah ingin keluar.., ahh..!” kataku.
“Sabar Sayang.., Tante sesaat nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., ***** me Son..! Kita berbarengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”
Rupanya tanteku hampir orgasme. Rasa-rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku serta kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat serta memelukku sekalian kemaluannya keluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama saya keluarkan air mani serta spermaku di vaginanya. Berasa demikian enaknya dunia ini. Pada akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Son.., Tante tidak sangka baru kesempatan ini Tante rasakan kesenangan yang mengagumkan..!” katanya dengan nafas terengah-engah.
Saya diam tidak menjawab, tetapi dalam hati saya merasakan bersalah sudah terkait dengan tanteku serta takut diketahui Oom Fadly. Tante turun dari ranjang tanpa ada baju, lantas ia menyalakan sebatang rokok.

“Bagaimana jika Oom Fadly sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasakan berdosa..” kataku lemah.
Tetapi tanteku justru tersenyum serta memelukku dengan mesra.
“Asal kamu tidak memberi tahu orang lain, tindakan kita aman. Lagian Oommu itu sudah lama tidak dapat melakukan hubungan suami istri. Ia itu impotent, Son..!” papar wanita tanpa ada baju yang penuh daya tarik itu.
“Jadi semuanya Tante kerjakan sebab Oom Fadly tidak dapat menggauli Tante , ya..?” tanyaku.
“Ya. Bukan sekali ini saja Tante lakukan hal ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah mengerjakannya dengan beberapa rekan tante. Terus jelas Tante tidak tahan jika 1 hari tidak disentuh atau dipeluk lelaki..” papar Tante.

Saya jadi geleng kepala dengar keterangan tanteku. Lantas saya bergerak ingin pergi, tetapi secara cepat tante menahanku serta mengusap-usap dadaku yang berbulu.
“Son.., kamu harus membersihkan badanmu dahulu.., mandilah agar fresh..!” katanya lembut.
Saya tidak menjawab cuma menarik nafas panjang, lantas mengambil langkah ke kamar mandi. Tubuhku berasa lemas tetapi senang juga.

www.poker899x.co

Gairah Nakal Pasien Ku Yang Di Klinik


CerSex899 - Telah masuk tahun ke-3 saya membuka praktik di sini semua berjalan biasa saja layaknya seperti praktik dokterr umum yang lain. Pasien beragam usia serta status sosialnya. Biasanya hadir ke tempat praktekku dengan keluhan yang tidak ada yang spesial. Flu, radang tenggorokan, sakit perut, maag, masalah pencernaan, dan lain-lain.

Akupun tidak ada permasalahan jalinan dengan beberapa pasien. Biasanya mereka senang berdasar hasil diagnosisku, serta sejumlah besar pasien adalah pasien “langganan”, berarti mereka telah berkali-kali konsultasi kepadaku mengenai kesehatannya. Serta, saat saya iseng mengecek file-file pasien, saya baru mengerti jika 70 persen pasienku ialah ibu-ibu muda yang berusia antar 20 – 30 tahun. Entahlah mengapa saya kurang tahu.

“Mungkin dokter ganteng serta baik hati” kata Nia, suster yang sejauh ini membantuku.

“Ah kamu . dapat aja”
“Bener Dok” timpal Tuti, yang bekerja mengatur administrasi praktekku.

Oh iya, setiap hari saya dibantu oleh ke-2 wanita itu. Mereka telah menikah. Saya juga menikah serta memiliki satu anak lelaki usia 2 tahun. Umurku saat ini mendekati 30 tahun.
Saya berdasar teguh pada sumpah serta norma dokter dalam mengatasi beberapa pasien. Penuh perhatian dengarkan keluhan mereka, Saya tidak “pelit waktu”. Kemungkinan unsur berikut yang membuat beberapa ibu muda itu hadir ke tempatku. Antara mereka serta tidak menyalahkan mengenai penyakitnya saja, dan juga tentang kehidupan rumah tangganya, hubungan dengan suaminya. Saya menanggapinya dengan profesional, tidak ingin menyertakan dengan pribadi, sebab saya menyukai isteriku.
Semua berjalan seperti biasa, lumrah, sampai satu hari hadir Ny. Syeni ke meja praktekku ..

Kuakui wanita muda ini cantik serta seksi. Berkulit kuning bersih, seperti biasanya wanita keturunan Tiong-hwa, parasnya seperti bintang film Hongkong yang saya lupa namanya, langsing, cukup tinggi, serta …. berikut yang menonjol : dadanya demikian mencolok ke depan, membulat tegak, ditambah lagi sore hari ini ia kenakan blouse bahan kaos yang ketat bergaris horsontal kecil2 warna krem, yang semakin menegaskan keindahan bentuk sepasang payudaranya. Dipadukan dengan rok mini warna coklat tua, yang membuat sepasang kakinya mulusnya semakin “bersinar”.
Dari kartu pasien tercantum Syeni namanya, 28 tahun umurnya.

“Kenapa Bu .” sapaku.
“Ini Dok . sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”
“Kalau menelan suatu hal sakit engga Bu “
“Benar dok”
“Badannya panas ?”
Telapak tangannya ditempelkan ke dagunya.
“Agak anget kayanya”
Kayanya radang tenggorokan.
“Trus mulesnya . kebelakang terus engga”
“Iya Dok”
“Udah berapakah kali dari pagi”
“Hmmm . dua kali”
“Ibu ingat makan apapun tempo hari ?”
“Mmm rasa-rasanya engga ada yang spesial . makan biasa saja di rumah”
“Buah2 an ?”
“Oh ya . tempo hari saya makan mangga, 2 buah”
“Coba ibu baring disana, saya perika dulu”

Selintas paha putih mulusnya terungkap saat ibu muda ini meningkatkan kakinya ke dipan yang cukup tinggi itu.
Seperti biasa, Saya akan mengecek pernafasannya dahulu. Saya sempat bingung. Bukan lantaran dadanya yang masih mencolok meskipun ia berbaring, tetapi sebaiknya ia menggunakan pakaian yang ada kancing ditengahnya, agar saya mudah mengecek. Kaos yang dipakainya tidak berkancing.
Stetoskopku sudah kupasang ke kuping
Ny. Syeni rupanya tahu kebingunganku. Ia tidak kalah bingungnya.

“Hmmm bagaimana Bu”
“Eh .. Hmmm .. Gini saja ya Dok” tuturnya sekalian cukup sangsi melepas ujung kaos yang tertutup roknya, serta membuka kaosnya tinggi-tinggi sampai di atas pucuk bukit kembarnya. Kontan saja perutnya yang mulus serta cup Bhnya terlihat.
Oohh . bukan main indahnya badan ibu muda ini. Perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di tengahnya serta BH krim itu terlihat ketat melekat pada buah dadanya yang ampuun .. Putihnya . serta menjulang.

Sejenal saya menentramkan diri. Saya biasa sebetulnya lihat dada wanita. Tetapi kesempatan ini, langkah Ibu itu buka kaos tidak biasa. Tidak dari atas, tetapi dari bawah. Saya masih berlaku profesional serta memang tidak ada sedikitpun niatan untuk melakukan perbuatan lebih.
Jika wanita dalam urutan berbaring, jelas dadanya akan terlihat lebih rata. Tetapi dada nyonya muda ini lain, belahannya masih tercipta, seperti lembah sungai antara 2 bukit.

“Maaf Bu ya ..” kataku sekalian membuka kaosnya lebih keatas. Tidak ada tujuan apa-apa. Supaya saya lebih bebas mengecek wilayah dadanya.
“Engga apa-apa Dok” kata ibu itu sekalian membantuku meredam kaosnya dibawah leher.

Sebab keadaan wilayah dadanya yang menggelembung itu sendirinya stetoskop itu “harus” menempel-nempel ke lereng-lereng bukitnya.

“Ambil nafas Bu.”

Meskipun tanganku tidak sentuh langsung, lewat stetoskop saya bisa rasakan begitu kenyal serta padatnya payudara indah ini.
Jelas, banyak lendir di aliran pernafasannya. Ibu ini menanggung derita radang tenggorokan.

“Maaf Bu ya ..” kataku sekalian mulai memencet-mencet serta mengetok perutnya. Mekanisme standard menganalisis keluhan perut mulas.
Jelas, tidak hanya mulus serta halus, perut itu kenyal serta padat juga. Jika ini tanganku merasakan langsung.
Jelas , gejalanya ciri khas disentri. Penyakit yang sedang musim bertepatan tibanya musim buah.

“Cukup Bu .”
Syeni bangun serta turunkan kakinya.
“Sakit apa saya Dok” tanyanya. Pertanyaan yang biasa. Yang tidak biasa ialah Syeni masih biarkan kaosnya terungkap. Belahan dadanya semakin tegas dengan posisnya yang duduk. Ada hal-hal lain yang tidak biasa. Rok mini coklatnya semakin terungkap memperlihatkan sepasang paha mulus putihnya, sebab kakinya menjulur ke bawah menggapai-gapai sepatunya. Benar-benar panorama yang sangat indah .

“Radang tenggorokan serta disentri”
“Disentri ?” tuturnya sekalian perlahan-lahan mulai turunkan kaosnya.
“Benar, bu. Engga apa-apa kok. Kelak saya kasih obat” meskipun dada serta perutnya telah tertutup, bentuk tubuh yang tertutup kaos ketat itu masih enak dilihat.
“Karena apa Dok disentri itu ?” Sepasang pahanya masih terbuka. Ah ! Mengapa saya jadi nakal ini ? Benar-benar mati, baru kesempatan ini saya “menghayati” bentuk badan pasienku. Apa sebab pasien ini mengagumkan indahnya ? Atau sebab langkah buka baju yang tidak sama ?

“Bisa dari bakteri yang berada di mangga yang Ibu makan kemarin” Syeni telah turun dari pembaringan. Tinggal lutut serta kaki mulusnya yang masih “tersisa”
Oo .. ada yang dapat di nikmati, goyangan pinggulnya pada saat ia berjalan kembali pada tempat duduk. Saya baru mengerti jika nyonya muda ini pemilik sepasang bulatan pantat yang indah. Hah ! Saya semakin kurang ajar. Ah engga.. Saya tidak melakukan perbuatan apa saja. Hanya tidak melepaskan panorama indah. Masih lumrah.
Saya memberi resep.

“Sebetulnya ada Dok”
“Apa Bu, kok engga sekaligus tadi” Saya telah siap berkemas. Ini pasien paling akhir.
“Maaf Dok .. Saya cemas .. Emmm ..” Diam.
“Khawatir apa Bu “
“Tante saya kan pernah terkena kangker payudara, saya cemas .”
“Setahu saya . itu bukan penyakit keturunan” kataku memangkas, sudah siap2 ingin pulang.
“Benar Dok”
“Ibu rasakan keluhan apa ?”
“Kalau saya mengambil nafas panjang, berasa ada yang sakit di dada kanan”
“Oh . itu masalah pernapasan sebab radang itu. Ibu rasakan ada satu tonjolan engga di payudara” Tanpa ada disadarinya Ibu ini menggenggam buah dada kanannya yang benar2 montok itu.
“Saya engga tahu Dok”
“Bisa Ibu check sendiri. Sarari. Check payudara sendiri” kataku.
“Tapi saya kan engga percaya, tonjolan yang kaya apa ..”

Apa ini bermakna saya harus mengecek payudaranya ? Ah engga, bisa-bisa saya didakwa pelecehan seksual. Saya serba salah.
“Begini saja Bu, Ibu saya tunjukin langkah mengeceknya, kelak dapat ibu check sendiri di dalam rumah, serta adukan hasilnya pada saya”
Saya memperagakan langkah mengecek peluang ada tonjolan di payudara, dengan ambil boneka manequin jadi mode.

“Baik dok, saya akan check sendiri”
“Nanti jika obatnya habis serta masih ada keluhan, ibu dapat balik lagi”
“Terima kasih Dok”
“Sama-sama Bu, selamat sore”
Wanita muda cantik serta seksi itu berlalu.

Lima hari selanjutnya, Ny Syeni muncul dalam tempat praktekku, sebagai pasien paling akhir. Kesempatan ini dia kenakan blouse berkancing yang ketat, yang menonjolkan buah kembarnya yang prima memiliki bentuk, bukan kaos ketat seperti kunjungan kemarin. Masih dengan rok mininya.

“Gimana Bu . sudah baikan”
“Udah Dok. Kalau nelen sudah engga sakit lagi”
“Perutnya ?”
“Udah enak”
“Syukurlah … Trus, apalagi yang sakit ?”
“Itu Dok .. Hhmmm .. Kecemasan saya itu Dok”
“Udah dicheck belum ..?”
“Udah sich . hanya …” Ia tidak melanjutkan kalimatnya.
“Cuman apa .”
“Saya engga percaya apakah itu tonjolan ataulah bukan ..”
“Memang berasa ada, begitu “
“Kayanya ada kecil . tetapi ya itu . saya engga yakin”

Tiba-tiba saya berdebar-debar. Apa benar ia meminta saya yang mengecek . ? Ah, jangan ge-er kamu.
“Maaf Dok .. Apa dapat …. Saya ingin yakin” tuturnya sesudah sesaat saya diam diri.
“Maksud Ibu, ingin saya yang periksa” kataku tiba2, seperti di luar kontrol.
“Eh .. Iya Dok” tuturnya sekalian senyum tipis malu2. Mukanya merona. Senyuman manis itu semakin memperingatkan pada bintang film Hongkong yang saya masihlah tidak ingat namanya.
“Baiklah, jika Ibu yang minta” Saya semakin deg-degan. Ini namanya rezeki nomplok. Sesaat saya akan merabai buah dada nyonya muda ini yang bundar, padat, putih serta mulus !
Oh iya . Lin Chin Shia nama bintang film itu, jika engga salah eja.

Tanpa ada diminta Syeni langsung ke arah tempat check, duduk, mengusung kakinya, serta langsung berbaring. Berdegup jantungku, pada saat ia mengusung kakinya ke pembaringan, selintas CD-nya kelihatan, hitam warnanya. Ah . paha itu . semakin membuatku gugup. Ah , penisku bangun ! baru kesempatan ini saya terangsang oleh pasien.

“Silakan dibuka kancingnya Bu”
Syeni buka kancing pakaiannya, semua kancing ! Kembali saya nikmati panorama seperti waktu lalu, perut serta dadanya yang tertutup BH. Kesempatan ini warnanya hitam, benar-benar kontras dengan warna kulitnya yang bak pualam.
“Dada kanan Bu ya .”
“Benar Dok”
Sekalian sekuatnya meredam diri, saya turunkan tali BH-nya. Tidak urung jari2ku gemetaran juga. Bagaimana tidak. Buka BH wanita cantik, seperti mengawali proses fore-play saja ..
“Maaf ya Bu .” kataku sekalian mulai mengurut. Tanpa ada buka cup-nya, saya cuma menyisipkan ke-2 telapak tanganku. Wow ! bukan main padatnya buah dada wanita ini.
Mengurut pinggir-pinggir bulatan buah itu dengan pergerakan berputar-putar.

“Yang mana Bu tonjolan itu ?”
“Eehh . di dekat putting Dok . samping kanannya .”
Saya menggeser cup Bhnya lebih kebawah. Sekarang makin banyak sisi buah dada itu yang terlihat. Semakin membuatku gemetaran. Entahlah ia rasakan getaran jari-jariku atau engga.

“Dibuka saja ya Dok” tuturnya tiba2 sekalian tangannya langsung ke punggung buka hubungan Bhnya tanpa ada menanti persetujuanku. Oohhh . jangan dong . Saya jadi tersiksa lho Bu, kataku dalam hati. Tetapi engga apa-apa lah ..
Cup-nya mengendor. Daging bundar itu seakan terlepas. Serta .. syeni memelorotkan sendiri cup-nya …
Sekarang bulatan itu terlihat dengan utuh. Oh indahnya … benar2 bulat bundar, putih mulus halus, serta yang membuatku tersengal, putting kecilnya berwarna pink, merah jambu !
Kuteruskan posisi serta pencetanku pada daging bundar yang mengundang selera ini. Jelas saja, menyengaja atau mungkin tidak, seringkali jariku sentuh putting merah jambunya itu ..
Serta .. Putting itu jadi membesar. Meskipun kecil tetapi menunjuk ke atas ! Lumrah saja. Wanita jika disentuh buah dadanya akan menegang putingnya. Lumrah jika nafas Syeni sedikit mengincar. Yang tidak lumrah ialah, Syeni pejamkan mata seakan sedang dirangsang !
Memang sedikit ada tonjolan disana, tetapi ini sich bukan tanda2 kangker.

“Yang mana Bu ya .” Sekarang saya yang kurang ajar. Pura-pura belum temukan supaya bisa terus meremasi buah dada indah ini. Penisku benar2 tegang saat ini.
“Itu Dok . coba ke kiri .. Ya .itu .” tuturnya sekalian tersengal-sengal. Jelas sekali, disengaja atau mungkin tidak, Syeni sudah terrangsang .
“Oh . ini ..bukan Bu . engga apa-apa”
“Syukurlah”
“Engga apa-apa kok” kataku terus meremasi, mustinya telah berhenti. Serta dengan nakalnya telapak tangnku mengusapi putingnya, keras ! Tetapi Syeni biarkan kenakalanku. Serta ia mendesah, sangat perlahan, sekalian merem ! Untung saya cepat sadar. Kulepaskan buah dadanya dari tanganku. Matanya tiba-tiba terbuka, selintas ada cahaya kekesalan.

‘Cukup Bu” kataku sekalian kembalikan cup ke tempatnya. Tetapi …
“Sekalian Dok, dicheck yang kiri .” Tuturnya sekalian menggeser BH nya ke bawah. hah ? Sekarang sepasang buah sintal itu terbuka semuanya. Panorama yang merangsang .. Putting kirinyapun telah tegang . Sesaat saya ragu, kuteruskan, atau mungkin tidak. Jika kuteruskan, ada peluang saya tidak dapat meredam diri , keterusan serta ,,,, melanggar sumpah dokter yang sejauh ini kujunjung tinggi. Jika tidak kuteruskan, bermakna saya menampik kemauan pasien, serta terus jelas rugi dong . saya kan pria tulen yang normal. Dalam keraguan ini tentunya saya memelototi terus sepasang buah indah ciptaan Tuhan ini.

“Kenapa Dok ?” Pertanyaan yang mencengangkan.
“Ah .. engga apa-apa … hanya kagum” Ah ! Kata-kataku melaju demikian saja tidak termonitor. Mulai nakal kamu ya, kataku dalam hati.
“Kagum apa Dok” Ini jelas pertanyaan yang agak nakal juga. Telah jelas kok ditanyakan.
“Indah .” Kembali lagi saya terlepas kontrol
“Ah . dokter dapat saja .. Indah apanya Dok” Kembali lagi pertanyaan yang tidak butuh.
“Apalagi .”
“Engga kok . biasa aja” Ah mata sipit itu .. Mata yang mengundang !
“Maaf Bu ya .” kataku selanjutnya mengubah perbincangan serta menghindarkan sorotan matanya.

Kuremasi dada kirinya dengan ke-2 iris tangan, sesuai dengan mekanisme.
Erangannya lebih keras serta seringkali, matanya merem-melek. Wah . ini sich engga beres nih. Serta semakin engga beres, Syeni membimbing tangan kiriku untuk geser ke dada kanannya, serta tangannya turut meremas ikuti pergerakan tanganku .. Jelas ini bukanlah pergerakan Sarari, tetapi pergerakan merangsang seksual . herannya saya nurut saja, serta nikmati.
Saat rintihan Syeni semakin tidak teratasi, saya cemas jika ke-2 suster itu berprasangka buruk. Kalaulah suster itu masuk ruang, masih aman, sebab dipan-periksa ini ditutup dengan tirai. Serta . benar , kudengar ada orang masuk ruangan praktik. Saya langsung memberikan isyarat untuk diam. Syeni kontan membisu. Lantas saya bersandiwara.

“Ambil nafas Bu ” seakan sedang mengecek. Terdengar orang itu keluar .
Tidak dapat dilanjutkan nih, reputasiku yang baik sejauh ini dapat hancur.
“Udah Bu ya . tidak ada pertanda kangker kok”
“Dok ..” Tuturnya serak sekalian menarik tanganku, mata terpejam serta mulut 1/2 terbuka. Ke-2 bulatan itu bergerak turun-naik ikuti alunan nafasnya. Saya pahami permintaanya. Saya telah terangsang. Tetapi waktu saya layani keinginan aneh pasienku? Di ruangan check?
Edan !
Entahlah bagaimana prosedurnya, tiba-tiba bibir kami telah beradu. Kami berciuman hebat. Bibirnya manis rasa-rasanya .
Saya sadar kembali. Melepas.

“Dok .. Please . ayolah .” Tangannya meremas celana pas di penisku
“Ih kerasnya ..”
“Engga dapat dong Bu ..’
“Dokter sudah siap begitu .”
“Iya .. memang .. Tetapi waktu .”
“Please dokter .. Cumbulah saya .”
Saya bukanlah tidak ingin, jika sudah tinggi ini, siapa sich yang menampik bersetubuh dengan wanita molek ini ?
“Nanti saja . nantikan mereka pulang” Pada akhirnya saya larut .
“Saya sudah engga tahan .”
“Sebentar kok. Mari, rapiin pakaiannya dahulu. Ibu pura-pura pulang, kelak sesudah mereka pergi, Ibu dapat kesini lagi” Pada akhirnya saya yang engga tahan serta memberikan jalan.
“Okey ..okey . Bener ya Dok”
“Bener Bu”
“Kok Ibu sich manggilnya, Syeni saja dong”
“Ya Syeni” kataku sekalian mengecup pipinya.
“Ehhhhfff”
Demikian Syeni keluar ruang, Nia masuk.
“habis Dok”
Ia langsung berberes. Rapi kembali.
“Dokter belum ingin pulang ?”
“Belum. Silahkan duluan”
“Baiklah, kita lebih dulu ya”
Saya perhatikan mereka berdua keluar, sampai hilang di kegelapan. Saya mencari wanita molek itu. Satu baby-bens melaju masuk, lantas parkir. Si badan indah itu muncul. Saya memberikan code dengan mengedipkan mata, lantas masuk ke ruangan check, menanti.
Syeni masuk.

“Kunci pintunya” perintahku.
Sampai di ruangan check Syeni langsung memelukku, erat sekali.
“Dok …”
“Ya .Syeni .”
Tidak butuh beberapa kata , bibir kami langsung berpagutan. Lidah yang gesit serta pakar mencari rongga-ronga mulutku. Ah wanita ini .. Betul-betul ..ehm ..
Sekalian masih berangkulan, Syeni menggeser tubuhnya ke arah pembaringan pasien, menumpukan pinggangnya pada pinggiran dipan, mata sipitnya tajam menatapku, melawan. Gile bener ..
Saya tidak tahan , persetan dengan sumpah, kaidah dan lain-lain. Dihadapanku berdiri wanita muda cantik serta sexy, dengan style melawan.
Kubuka kancing pakaiannya satu-satu sampai semuanya lepas. Tampaklah ke-2 gumpalan daging kenyal putih yang seolah sesak tertutup BH hitam tadi saya urut serta remas-remas. Kesempatan ini gumpalan itu terlihat lebih mencolok, sebab tempatnya tegak, tidak berbaring seperti waktu saya meremasnya barusan. Benar2 mendebarkan ..
Syeni buka blousenya sendiri sampai jatuh ke lantai. Lantas tangannya ke belakang melepas hubungan Bhnya di punggung. Pada saat tangannya ke belakang ini, buah dadanya terlihat semakin mencolok. Saya tidak tahan …
Kurenggut BH hitam itu serta kubuang ke lantai, serta sepasang buah dada Syeni yang bundar, mencolok, kenyal, putih, bersih terlihat semuanya di hadapanku. Sepasang putingnya sudah mengeras. Tidak ada yang dapat kuperbuat tidak hanya menggempur sepasang buah indah itu dengan mulutku.

“Ooohhh .. Maaassss ..” Syeni mendesah keenakan, saat ini dia memanggilku Mas !
Saya engga tahu daging apa namanya, buah dada bundar ini kok kenyal sekali, cukup sulit saya menggigitnya. Putingnya spesial. Tidak hanya merah jambu warnanya, kecil, “menunjuk”, serta keras. Nampaknya, belum seorang bayipun menyentuhnya. Sjeni memang ibu muda yang belum memiliki anak.
“Maaaasss .. Sedaaaap ..” Rintihnya saat saya menjilati serta mengulumi putting dadanya.
Syeni mengubah urutan bersandarnya berubah semakin ke tengah dipan serta saya ikuti gerakannya supaya mulutku tidak kehilangan putting yang menggairahkan ini. Lantas, perlahan-lahan ia merebahkan tubuhnya sekalian memelukku. Akupun turut rebah serta menindih tubuhnya. Kulanjutkan meng-eksplorasi buah dada indah ini dengan mulutku, berganti-gantian kanan serta kiri.
Tangannya tadi meremasi punggungku, tiba2 saat ini bergerak menampik punggungku.

“Lepas dahulu dong pakaiannya . Mas .” kata Syeni
Saya turun dari pembaringan, langsung mencopoti pakaianku, semuanya. Tetapi pada saat saya ingin melepas CD-ku, Syeni mencegahnya. Sekalian masih duduk, tangannya mengelus-elus kepala penisku yang muncul keluar dari Cdku, membuatku semakin tegang saja .. Lantas, dengan perlahan-lahan ia turunkan CD-ku sampai terlepas. Saya sudah telanjang bundar dengan senjata tegak siap, di muka pasienku, nyonya muda yang cantik, sexy serta telanjang dada.

“Wow .. Bukan main ..” Tuturnya sekalian memandang penisku.

Wah . tidak adil nih, saya telah bugil sedang ia masih dengan rok mininya. Kembali saya naik ke pembaringan, merebahkan tubuhnya, serta mulai melepas hubungan serta rits rok pendeknya. Perlahan-lahan juga saya turunkan rok pendeknya. Serta …. Edan !
Waktu menarik roknya ke bawah, saya menginginkan akan menemui CD hitam tadi sebelum mengecek dadanya, sempat kulihat sesaat. Yang “tersaji” saat ini dihadapanku bukan CD hitam itu, walau saling warna hitam, tetapi bulu-bulu halus tipis yang tumbuh di permukaan kewanitaan Syeni, tidak rata. Bulu-bulu itu tumbuh tidak sangat banyak, tetapi jalurnya jelas dari sisi tengah kewanitaannya mengarah tepi. Saya semakin “pusing” …
Ke mana CD-nya ? Oh .. Ia sudah siap menyambutku rupanya. Serta Syeni kulihat senyum tipis.

“Ada di mobil” tuturnya menjawab kebingunganku cari CD hitam itu.
“Kapan melepasnya ?”
“Tadi, sebelum turun .”
Kupelorotkan roknya sampai benar2 terlepas .. sekarang badan ibu muda yang putih itu semuanya terbuka. Nyatanya dibawah rambur kelaminnya, terlihat beberapa clit-nya yang berwarna merah jambu ! Bukan main. Serta nyatanya, pahanya lebih indah jika terlihat semuanya ini. Putih bersih serta bundar.
Syeni lantas buka kakinya. Clitnya semakin jelas, benar, merah jambu. Saya langsung tempatkan pinggulku antara pahanya yang buka, merebahkan tubuhku menindihnya, serta kami berciuman . Tidak lama kami berpagutan, sebab ..
“Maass .. Masukin Mas .. Syeni sudah engga tahan ..” Wah . ia maunya langsung saja. Sudah ngebet benar ia rupanya. Saya bangun. Buka pahanya lebih lebar , tempatkan kepala penisku pada clitnya yang memerah, serta mulai mendesak.
“Uuuuuhhhhhh .. Sedaaaapppp ..” Rintihnya. Walau sebenarnya baru kepala penisku saja yang masuk.
Saya mendesak .
“Ouufff .. Pelan-pelan dong Mas ..”
“Sorry …” Saya kayanya tergesa-gesa. Atau vagina Syeni memang sempit.
Saya coba lebih bersabar, menyerang pelan-pelan, tetapi tentu … Sampai penisku terbenam semuanya. Benar, vaginanya memang sempit. Gesekannya sangat berasa di tangkai penisku. Ohh enaknya ..
Sprei di pembaringan bikin pasien itu menjadi acak2an. Dipannya berderit tiap saya lakukan pergerakan menyerang.

Sadarkah kau?
Siapa yang kamu setubuhi ini?
Pasienmu serta isteri orang!
Harusnya kamu tidak bisa lakukan ini.
Habis, ia sendiri yang minta. Waktu meminta dicheck buah dadanya, salah siapa ia memiliki buah dada yang indah ? Siapa yang meminta saya merabai serta memijiti buah dadanya? Siapa yang minta remasannya diteruskan meskipun saya telah katakan tidak ada tonjolan ? Okey, deh. Ia semua yang minta itu. Tetapi kamu kan dapat menolaknya? Mengapa penuhi semua keinginan yang tidak lumrah itu? Apalagi, kamu yang meminta ia agar hadir sesudah beberapa pegawaimu pulang . Okey deh, saya yang meminta ia hadir . Tetapi kan siapa yang tahan lihat wanita muda molek ini telanjang di muka kita serta meminta disetubuhi?

Demikianlah, saya berbicara dengan diriku sendiri, sekalian terus menggenjot memompa di atas badan telanjangnya … sampai waktunya datang. Waktunya percepat pompaan. Waktunya pucuk hubungan seksual hampir datang. Serta tentunya waktunya mencabut penis untuk dikeluarkan di perutnya, jaga beberapa hal yang lebih jelek .
Tetapi kaki Syeni menjepitku, meredam saya mencabut penisku.
Sebab memang saya tidak dapat meredam .. Creetttttttt………..Kesempr otkan kuat-kuat air maniku ke tubuhnya, ke vagina Syeni, sekalian mengejang serta mendenyut ….
Lantas saya rebah lemas di atas tubuhnya.
Badan yang sangat basah oleh keringatnya, serta keringatku juga. …
Oh .. Baru kesempatan ini saya menyetubuhi pasienku.
Pasien yang mempunyai vagina yang “legit” ..

Saya masih lemas menindihnya saat handphone Syeni yang disimpan di tasnya mengeluarkan bunyi. Muka Syeni tiba-tiba memucat. Dengan cukup grogi memintaku untuk mencabut, lantas mendapatkan Hpnya sekalian memberikan code agar saya diam. Menggenggam HP berdiri cukup menjauh membelakangiku, masih bugil, serta bicara cukup berbisik. Saya tidak dapat jelas dengar percakapannya. Lucu nampaknya, orang menelepon sekalian telanjang bundar ! Kuperhatikan tubuhnya dari belakang. Memang bentuk badan yang baik, bentuk badan seperti gitar spanyol.
“Siapa Syen” tanyaku.
“Koko, Suamiku” Oh .. Tiba-tiba saya merasakan bersalah.
“Curiga ya dia”
“Ah .engga .” tuturnya sekalian menghambur ke tubuhku.
“Syeni katakan, belum juga bisa giliran, tunggu 2 orang lagi” sambungnya.
“Suamimu tahu kamu ke sini”
“Iya dong, memang Syeni ingin ke dokter” Tiba2 ia memelukku erat2.
“Terima kasih ya Mas … sangat nikmat .. Syeni puas”
“Ah waktu .. “
“Iya bener .. Mas hebat mainnya .”
“Ah . engga perlu basa basi”
“Bener Mas .. Justru Syeni ingin .”
“Ah .udahlah, kita berberes, tuch dinanti ama suamimu”
“Lain kali Syeni ingin ya Mas”
“Gimana kelak saja .. Entar jadi lagi”
“Jangan cemas, Syeni gunakan IUD kok” Berikut jawaban yang kuinginkan.
“Oh ya ..?”
“Si Koko belum ingin memiliki anak”

Kami berberes. Syeni memungut BH serta blouse-nya yang tergeletak di lantai, terus kenakan blousenya, bukan BH-nya dahulu. Nyatanya BH-nya dimasukkan ke tas tangan.
“Kok BH-nya engga digunakan ?”
“Entar saja deh di rumah”
“Entar berprasangka buruk lho, suamimu”
“Ah, ia pulangnya malem kok, barusan nelepon dari kantor”
Ia mengancing blousenya satu-satu, baru memungut roknya. Sexy sekali wanita muda yang barusan saya setubuhi ini. Blose ketatnya membuat sepasang bulatan dada yang tanpa ada BH. Bauh dada itu berguncang saat ia kenakan rok mini-nya. Saya terrangsang … Langkah Syeni kenakan rok sekalian sedikit bergoyang sexy sekali. Ditambah lagi saya tahu dibalik blouse itu tidak ada penghambat .

“Kok ngliatin saja, gunakan dong bajunya”
“Habis . kamu sexy sekali sich …”
“Ah .. waktu .. Kok pakaiannya belum digunakan ?”
“Entar ajalah . ingin mandi dahulu .”
Usai kenakan pakaian, Syeni memelukku yang masih bugil erat2 sampai bungkahan daging dadanya berasa terjepit di dadaku.
“Syeni pulang dahulu ya Yang . kapan-kapan Syeni ingin ya .”
“Iya .. deh . siapa yang dapat menampik..” Tetapi, mengapa nih .. Penisku kok bangun .
“Eh .. Bangun ya ..” Syeni nyatanya mengetahuinya.
Saya tidak menjawab, cuma balas memeluknya.
“Mas ingin .?”
“Ah . kamu kan dinanti suami kamu”
“Masih ada waktu kok …” tuturnya mulai menciumi wajahku.
“Udah malam Syen, lain kali aja”

Syani tidak menjawab, justru meremasi penisku yang sudah tegang. Lantas dituntunnya saya ke arah meja kerjaku. Disisihkannya benda2 yang berada di meja, lantas saya didudukkan di meja, mendorongku sampai punggungku rebah di meja. Lantas Syeni naik ke atas meja, langkahi tubuhku, membuka rok mininya, menggenggam penisku serta ditempatkan ke liang vaginanya, terus Syeni mendesak ke bawah duduk di tubuhku. ..
Penisku langsung menerobos vaginanya ..
Syeni bergoyang seperti naik kuda .
Satu kali lagi kami bersetubuh .
Kesempatan ini Syeni dapat menccapai klimaks, beberapa menit sebelum saya menyemprotkan vaginanya dengan air maniku …
Lantas ia rebah menindih tubuhku .. Lemas lunglai.

“Kapan-kapan ke rumahku ya … kita main disana ..” Tuturnya sebelum pergi.
“Ngaco . suamimu .?”
“Kalo ia sedang engga ada dong ..”
Baik, kutunggu undanganmu.
Semenjak “peristiwa Syeni” itu, saya jadi semakin nikmati pekerjaanku. Menelusuri dada wanita dengan stetoskop membuatku jadi “syur”, walau sebenarnya sebelum itu, adalah pekerjaan yang menjemukan. Ditambah lagi ibu-ibu muda sebagai pasienku semakin banyak saja serta banyak salah satunya yang sexy.

www.poker899x.co










Selasa, 04 Februari 2020

Bercinta Dengan Mbak Rina


CerSex899 - Ini adalah pengalamanku yang pertama kalinya terkait ngeseks dengan wanita yang lebih tua dariku. Sebab saya umumnya ngentot dengan gadis-gadis belia, ditambah dengan cewek-cewek abg yang masih smp tentu keinginan seks serta nafsu ngentot ku akan tidak tertahan. Karenanya kisah ngentot dengan wanita dewasa janda ini adalah pengalaman istimewa serta baru bagiku.

Saya memiliki saudara sepupu namanya Monica yang umurnya kira-kira 45 tahun. Ia telah menjanda sepanjang tiga tahun. Saat ini ia tinggal di salah satunya perumahan yang tidak besar atau kecil. Kebetulan anak dari sepupuku ini telah di tempat kost, sebab mereka lebih dekat dari tempat kuliahnya. Saya terkadang singgah ketempatnya, untuk mengobrol atau dengar keluhan ia, sebab dari kecil kami benar-benar akrab.

Satu waktu saya singgah, kelihatan beberapa rekan sepupuku yang sedang bertamu. Umumnya saya langsung ke ruangan tamu dibelakang, membaca koran, majalah atau melihat tv. Sebab saya fikir mereka sedang mengobrol sekitar cowok atau tentang salon. Lantas saya dipanggil oleh sepupuku untuk dikenalkan pada teman-temannya.
“Kenalin nich Mbak Rina serta Mbak Nita” kata sepupuku.

Saya jabat tangan satu-satu rekan sepupuku ini. Sebab mereka kelihatannya benar-benar enjoy sekali langkah mengobrolnya, saya cukup sungkan lantas saya ke belakang kembali. Kudengar langkah mereka bicara seperti beberapa anak seumur tujuh belas tahun, kemungkinan jika di muka beberapa anak mereka, tidak demikian langkah mereka bicara. Mereka tinggal di perumahan Bintaro, dari cerita sepupuku Mbak Rina baru enam bulan ini ditinggal oleh suaminya sebab kecelakaan pesawat terbang, sedang Mbak Nita ialah seorang istri petinggi yang seringkali ditinggal suaminya keluar negeri. Mbak Rina memiliki badan padat, kulit putih, tinggi kira-kira 165 cm. Sedang Mbak Nita cukup langsing dengan payudara yang cukup cukup mencolok dan memiliki warna kulit yang sama juga dengan Mbak Rina.

“Mon saya pulang dahulu yach, tuh telah dijemput anakku, permasalahannya saya ingin ke Bogor ada acara arisan” kata Mbak Nita.
“Lho saya pulang dengan siapa nich” celah Mbak Rina.
“Gampang kelak diantar oleh adik gue” jawab Monica sambil menepuk bahuku.
“Wach tidak ngerepotin nich Mas” kata Mbak Rina kembali.
“Enggak koq Mbak” jawabku.

Lantas saya diminta temani Mbak Rina mengobrol, sebab sepupuku Monica akan mandi. Kulihat Mbak Rina menggunakan rok hitam dan blazer berwarna pink, duduk enjoy dikarpet membaca majalah sekalian meluruskan kakinya. Kulihat demikian bening kulit dipahanya. Lantas kami mengobrol panjang lebar, tetapi kulihat dari pandangan Mbak Rina cukup sedikit genit, hingga membuatku pusing juga. Sesudah Monica usai mandi, Mbak Rina minta pamit.

“Mas tolongin dong, maklum nich telah tua” sekalian meminta tolong kepadaku agar mendapatkan ke-2 tangannya untuk berdiri.
“Ha ha ha Rina.. Rina.. Karena itu minum jamu dong” ledek Monica terhadapnya.
“Aduch.. Koq ini yach pinggangku” jawab Mbak Rina sekalian menunduk menggenggam pinggangnya.
“Nach lho.. kenapa tuh” bertanya Monica.
“Enggak tahu nich” jawab Mbak Rina.

Lantas saya tuntun Mbak Rina ke mobil.
“Ok. Mon.. Sampai lusa yach bye.. bye.. ”

Diperjalanan Mbak Rina duduk di muka, menemaniku bawa mobil, ia meminta izin jika ia ingin rebahan sekalian turunkan sandaran jok kebelakang. Terkadang kucuri pandang paha Mbak Rina yang cukup terungkap dari roknya.

“Mas kelihatannya pinggangku salah urat nich waktu duduk di karpet tadi”
“Wach itu harus secepatnya diurut lho.. Mbak” kataku.
“Tapi ingin mencari tukang urut dimana, malam-malam begini” kata Mbak Rina.
“Memang beberapa anak Mbak tidak ada yang dapat mengurut Mbak?” tanyaku memancing.
“Mereka semua di Jogya Mas, kuliah disana” jawabnya.
“Yach jika tidak keberatan, saya dapat sih mengurut pinggang Mbak Rina” pancingku .
“Yach udaaah.. ” jawabnya mengangguk.

Singkat kata saya menanti Mbak Rina diruang tamu, sebab ia sedang ganti pakaian sekalian membikinkan saya teh manis. Mbak Rina keluar dari ruangan tengah sekalian bawa cangkir minuman untukku, dengan cuma kenakan daster yang sangat tipis, hingga dengan samar-samar kelihatan BH dan celana dalamnya. Wach lebih pusing saya dibuatnya.
“Minum dahulu dech Mas” sapa ia.
Lantas saya dibawa ke kamar Mbak Rina, untuk diurut.
“Mas sisi sini nich” sekalian Mbak Rina mengusung dasternya sampai kebahunya dalam kondisi terlungkup di tempat tidur.

Memang Mbak Rina ini memiliki badan yang padat, sampai ke-2 iris sisi pantatnya terlihat tersembul ke atas, serta yang lebih gilanya ia menggunakan celana dalam yang mode belakangnya cuma seutas tali yang menyelip antara ke-2 iris pantatnya. Tidak diduga ini hari saya nikmati panorama yang mengagumkan indahnya. Lantas saya ambil minyak dari keranjang yang sudah ia siapkan, di dalam keranjang itu ada juga beberapa botol beberapa alat untuk mandi. Saya mulai menggosok sisi pinggangnya serta terkadang tanganku kusentuh pada bongkahan daging pada ke-2 iris pantatnya. Ia rupanya benar-benar nikmati posisi tanganku dipinggangnya, sampai ia terlelap tidur.

“Mbak bagaimana telah cukup lebih enak tidak?” tanyaku.
Ia terkejut terjaga lantas, ia mengatakan “Mas dapat tolong sekaligus betis kakiku tidak, permasalahannya cukup pegal-pegal nich”
“Yups.. ” jawabku singkat.

Terlihat Mbak Rina cukup renggangkan ke-2 iris kakinya serta masih dalam urutan terlungkup, terlihat selintas kulihat tepian lubang vagina Mbak Rina tersembul antara celana dalamnya yang hanya berupa segitiga di bagian depannya. Saya lantas mengganti minyak gosok dengan bodi oil dalam keranjang di atas meja dekat tempat tidur Mbak Rina. Saya mulai menggosok dari betis mengarah paha dengan melumurkan bodi oil cukup banyak. Terus kuurut ke-2 iris betis Mbak Rina sampai hingga ke-2 iris pahanya.

“Mas urutnya cukup didesak sedikit pada bagian sini Mas, soalnya pegel sangat sich” kata Mbak Rina sekalian menunjuk di antara paha serta pantatnya pada bagian belakang, lantas ia buka tali dari celana dalamnya serta menariknya lantas ditaruhnya dekat bantal dikepalanya. Semakin jelas telah kulihat vagina Mbak Rina dari sisi belakang serta nampaknya bulu-bulu jembutnya dicukur bersih olehnya. Saya mulai mendesak pantatnya dengan ke-2 jempolku, serta terkadang saya sentuh lubang anus Mbak Rina dengan sentuhan halus.

“Och..” terlihat Mbak Rina mulai mendesah.

Saya tuangkan bodi oil banyak-banyak dikedua bongkahan daging dipantatnya, lantas saya mulai menggosoknya naik turun dari ke-2 pahanya. Lantas Mbak Rina menyuruhku meletakkan bodi oil ditelapak tanganku, lantas digenggamnya tanganku serta di taruh disela-sela lubang kemaluannya.

“Mas tolong gosok pada bagian ini yach Mas” pintanya.
Lantas saya mulai menggosok bibir kemaluannya dari mulai lubang anus Mbak Rina.
“Och.. Mas lanjutkan Mas.. Och.. ”

Kulihat Mbak Rina mulai terangsang oleh sentuhan-sentuhan ke lima jariku. Tanpa ada percuma sekalian menggosok bodi oil kumasukan jari tengahku ke lubang kemaluannya, terus kulalukan seringkali, serta kulihat ke-2 tangan Mbak Rina meramas keras sprei di tempat tidurnya. Mendadak Mbak Rina bangun dari tempat tidurnya lantas menyerangku dengan ciuman dibibirku sekalian mendustai lidahnya. Serta ia berbisik.

“Mas saya buka pakaiannya yach”

Saya cuma mengangguk sinyal sepakat. Dilepaskan pakaian serta celanaku, sampai tidak selembarpun benang melekat ditubuhku.

“Daster Mbak saya buka yach”

Diapun mengangguk sepakat. Saya disuruhnya duduk selain tempat tidurnya, lantas disodorkan ke-2 iris buah dadanya kemulutku, serta saya sambut dengan melumat ke-2 iris bongkahan daging kenyal didadanya. Tangan kananku juga bermain di sekitar vagina Mbak Rina, nampaknya sisa bodi oil tadi telah bersatu dengan cairan bening dilubang kemaluan Mbak Rina. Ia semakin mendekap kepalaku kedadanya, serta terkadang pinggulnya menghentak-hentak ke arahku, waktu jari-jariku keluar masuk ke lubang kemaluannya.

Lantas ia jongkok dihadapanku serta mulai memasukkan penisku ke mulutnya, terlihat penisku hilang ditelan oleh gumulan mulutnya sampai masuk sentuh tenggorokannya. Rasa nikmat mulai menyebar keubun-ubun kepalaku. Lantas ia permainkan lidahnya pada ujung sisi bawah penisku. Wach benar-benar pandai sekali pikirku Mbak Rina ini langkah merangsang lelaki.

“Mas ingin khan gantian” pintanya.

Saya pahami jika Mbak Rina meminta dijilati vaginanya. Lantas ia ambil handuk kecil, disemprotnya handuk itu dengan wangi-wangian, yang kutahu bukan wangi-wangian lokal, lantas dibikin bersih selangkangannya dengan handuk itu. Lantas diapun tidur terlentang dengan mengganjal pantatnya dengan dua buah bantal tidurnya. Karena itu terlihat jelas lubang kemaluan Mbak Rina yang sudah memiliki bibir disamping kanan kirinya dengan warna merah kecoklat-coklatan. Serta terlihat juga lubang anus Mbak Rina yang telah berwarna coklat tua, tentu ia pernah bermain anal seks nich pikirku. Serta memang tidak kelihatan sehelai rambutpun di sekitar kemaluan serta anusnya.

Lantas saya mulai jilat bibir kemaluan Mbak Rina, serta memang tidak tercium berbau yang aneh-aneh, bermakna memang Mbak Rina benar-benar rajin menjaga tubuhnya. Ia mulai menggelinjang di atas tempat tidurnya, waktu kusapu kemaluannya dengan lidahku. Lantas saya berikan telunjukku dengan bodi oil, serta kumasukan pelan-pelan ke lubang anusnya, bersamaan dengan lidahku mendustai kelentitnya.

“Och.. Och.. Och..!!”

Terlihat pekikan Rina kelihatannya tidak mempedulikan akan ada orang lain yang mendengarkannya.
“Teruskan Mas.. Jangan berhenti.. Och.”

Terus kupermainkan ke-2 lubang Mbak Rina, pada akhirnya ia memintaku untuk masukkan penisku ke lubang kemaluannya. “Mas.. Gunakan kondom yach.., itu mengambil di dalam laci”

Nyatanya di dalam laci kulihat tidak cuma kondom, tapi ada banyak penis yang dibuat dari karet elastis ada didalamnya. Sesudah kupakai kondom, kumasukan penisku ke kemaluannya, langsung saya hentak keras seringkali lubang kemaluannya. Iapun mengimbangi dengan mengusung pantatnya tinggi-tinggi, terus kulakukan permainan keras itu sepanjang tiga puluh menit, sampai kulihat Mbak Rina tidak lakukan perlawanan. Sedang penisku belumlah ada pertanda ingin keluarkan pejunya, lantas saya cabut penisku dari lubang kemaluan Mbak Rina. Perlahan saya input ke lubang anus Rina sekalian teteskan bodi oil pada bagian atas penisku.

“Pelan-pelan Mas..

Terus saya tekan penisku sampai terpendam habis dilubang anus Mbak Rina, serta pelan-pelan saya tarik, lantas saya input kembali, sampai Mbak Rina tidak membuat reaksi sinyal sakit dilubang anusnya. Saya mulai menggenjot tiada henti penisku ke lubang anusnya, serta sebab tidak selonggar lubang kemaluan Mbak Rina, pejuku mulai berlomba ingin keluar.

Serta waktu pejuku akan muncrat kutekan penisku dalam-dalam sekalian mencium bibir serta merangkul badan Mbak Rina kuat-kuat. Kemudian saya terkulai disamping badan Mbak Rina. Serta kulihat Mbak Rina mencabut kondomku lantas bersihkan penisku dengan handuk kecilnya. Lantas iapun merangkul diriku, sekalian berbisik.

“Jaga rahasia kita berdua ini yach Mas..”
Akupun mengangguk lantas kukecup keningnya, sekalian merangkulnya erat-erat.


www.poker899x.co